Harga Bitcoin Kian Meroket

Harga Bitcoin Kian Meroket

Andi Hidayat - detikFinance
Senin, 20 Jan 2025 08:00 WIB
Ilustrasi bitcoin
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Bitcoin (BTC) terpantau terus mengalami tren positif dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan data perdagangan CoinMarketCap, harga bitcoin berada di level Rp 1,71 miliar atau menguat 1,45% pukul 17.55 WIB, Minggu (19/1/2025).

Kapitalisasi pasar bitcoin hari ini menyentuh Rp 33,98 kuadriliun dengan volume transaksi Rp 815,16. Sementara Fully Diluted Valuation (FDV) di level Rp 36,09 kuadriliun. Secara umum, volume/batas pasar 2,6% dalam waktu 24 jam terakhir. Adapun suplai beredar jelang pelantikan Trump mencapai 19,81 miliar BTC per hari ini.

Berdasarkan data INDODAX pada Jumat (17/1/2025), BTC juga terpantau terbang seiring dirilisnya data Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat (AS) untuk Desember 2024. Inflasi tahunan tercatat sesuai dengan ekspektasi di angka 2,9%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini mendorong nilai BTC melampaui US$ 102.000 atau sekitar Rp 1,6 miliar lebih. Kenaikan ini juga diikuti oleh aset kripto lainnya saat pengumuman CPI, seperti Ethereum (ETH) yang mencapai Rp 54 juta, XRP di Rp 50 ribu, SOL di Rp 3,2 juta, dan XLM di Rp 7 ribu.

Mayoritas aset kripto lainnya turut mengalami tren kenaikan yang memperkuat optimisme pasar. Kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini berada di angka US$ 3,7 triliun, dengan total volume perdagangan mencapai US$ 183 miliar.

ADVERTISEMENT

Sementara pada bulan sebelumnya, CPI tercatat sebesar 2,7%, di mana harga Bitcoin saat itu berada di kisaran US$ 90.000, naik dari sebelumnya US$ 87.000. Meski kenaikan CPI Desember sedikit lebih tinggi dari angka bulan lalu, hal ini dianggap tidak menunjukkan tanda-tanda inflasi yang memburuk.

Kendati begitu, CPI inti meningkat tipis sebesar 0,2%, lebih rendah dibandingkan perkiraan awal sebesar 0,3%. Namun begitu, data tersebut tetap menjadi sinyal positif tekanan inflasi tetap terkendali.

Dengan inflasi yang moderat, terbuka ruang bagi Federal Reserve (The Fed) untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. CEO INDODAX, Oscar Darmawan, menilai bahwa lonjakan ini mencerminkan kuatnya kepercayaan investor terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai.

"Kita melihat pola yang sama ketika inflasi mulai stabil dan kebijakan moneter cenderung melunak, Bitcoin mendapatkan momentum kenaikan. Dengan target inflasi The Fed berada di angka 2%, hampir tidak ada peluang pemotongan suku bunga di akhir bulan nanti," kata Oscar dalam keterangan tertulisnya, ditulis Minggu (19/1/2025).

(rrd/rrd)

Hide Ads