Harga Bitcoin Melorot, Apa Penyebabnya?

Harga Bitcoin Melorot, Apa Penyebabnya?

Andi Hidayat - detikFinance
Rabu, 17 Des 2025 09:00 WIB
Harga Bitcoin Melorot, Apa Penyebabnya?
Ilustrasi/Foto: Dok. Shutterstock
Jakarta -

Pasar kripto mengalami tekanan menjelang pengumuman data inflasi Amerika Serikat (AS). Tekanan tersebut terjadi pada perdagangan Selasa (16/12/2025), yang tercermin dari pelemahan harga mata uang digital Bitcoin (BTC) serta sejumlah altcoin seperti Ethereum (ETH), BNB, dan Solana (SOL).

Berdasarkan data perdagangan Coinmarketcap pada Selasa pukul 12.00 WIB, diketahui BTC melemah 4,44% selama 24 jam terakhir. BTC turun signifikan dari harga tertingginya di level US$ 89.945 atau sekitar Rp 1,50 miliar (asumsi kurs Rp 16.692) ke posisi US$ 85.595 atau sekitar Rp 1.42 miliar.

Jika ditarik pada perdagangan sepekan terakhir, pergerakan harga BTC turun signifikan setelah mencapai level US$ 94.350 atau sekitar Rp 1,54 miliar. Dalam sepekan, harga BTC tercatat melemah sebesar 4,79%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pukul 19.03 WIB, harga BTC merangkak naik meski belum pulih ke level tertingginya, yakni di level US$ 87.243 atau sekitar Rp 1,45 miliar. Angka tersebut melemah 2,51% sepanjang perdagangan 24 jam terakhir dan 3,48% sepekan terakhir.

Berdasarkan analisa Coinmarketcap, para investor BTC masih menanti laporan inflasi AS. Data inflasi ini disebut dapat menentukan tren harga BTC di sisa bulan Desember 2025. Adapun data yang dinanti mencakup penjualan ritel, klaim pengangguran, Indeks Harga Konsumen, hingga konsumsi rumah tangga.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, koreksi harga ini tidak hanya terjadi untuk mata uang BTC. Pelemahan yang sama juga terjadi pada Ethereum (ETH) yang melemah 6,88% selama 24 jam pada perdagangan Selasa pukul 12.00 WIB. ETH melemah dari harga tertingginya di level US$ 3.171 atau sekitar Rp 52,93 juta ke harga US$ 2.909 atau Rp 48,55 juta.

Kemudian untuk BNB melemah 4,16% sepanjang 24 jam di perdagangan Selasa pukul 12.00 WIB. BNB turun dari harga tertingginya US$ 892,44 ke level US$ 852,34. Sementara untuk Solana (SOL) melemah 4,61% sepanjang 24 jam terakhir, dari harga tertinggi di posisi US$ 134,58 ke level US$ 125,91.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads