Jakarta - Program Tol Laut Presiden Jokowi memangkas disparitas harga di wilayah Barat dan Timur, sekaligus mempercepat pembangunan kawasan timur dan pulau-pulau terluar.
Foto Bisnis
Foto: Tol Laut Jokowi Buka Isolasi Pulau Terluar RI, Ini Hasilnya

Saat ini, ada 13 rute tol laut yang ada, dan 12 rute di antaranya sudah berjalan. Kapal Tol Laut singgah di 41 pelabuhan, mulai dari Natuna dan Enggano di Kawasan Indonesia Barat hingga Namrole, Wasior, Saumlaki, Kisar, Namrole, dan Waingapu di Kawasan Indonesia Timur. (Kemenhub).
Rute-rute tersebut dilayari oleh kapal-kapal Pelni dan swasta. Sebanyak enam rute digarap oleh PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni sedangkan sisanya digarap empat perusahaan swasta lewat skema lelang. (Kemenhub).
Contoh salah satu trayek dari tol laut yang ada, yakni trayek 3 yang melintasi Tanjung Perak-Larantuka-Lewoleba-Rote-Sabu-Waingapu sepanjang 2.076 mile. (Kemenhub).
Menyusul terbitnya Pepres 70 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang dari dan ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan, program tol laut nantinya tak hanya mengangkut bahan pokok saja, tetapi juga barang penting, mulai dari mie instan hingga barang elektronik. (Kemenhub).
Selain itu, saat ini juga dibangun sentra logistik Rumah Kita di titik-titik tujuan tol laut sebagai tempat pemasok dan konsolidasi bahan-bahan pokok untuk menjamin ketersediaan. Barang-barang dari timur seperti ikan, garam, rumput laut bisa dibawa kembali ke Barat untuk dipasarkan. (Kemenhub).
Salah satu sentra logistik rumah kita yang dibangun antara lain di Waingapu, Nusa Tenggara Timur. Dalam program rumah kita tersebut, Kemenhub bekerja sama dengan Bulog dan Pelindo III. (Kemenhub).
Pemerintah mengucurkan dana tol laut sebanyak Rp 355,05 miliar tahun ini, terdiri dari Rp 226,43 miliar untuk mensubsidi Pelni dan Rp 128,61 miliar untuk operator swasta. (Kemenhub).
Dana tersebut digunakan untuk mensubsidi ongkos angkut kapal-kapal tadi, sehingga biaya logistik bisa dipangkas. Barang-barang yang sudah berhasil turun harganya di antaranya beras, gula pasir, minyak goreng kemasan, tepung terigu, triplek hingga semen. Data terakhir adalah, barang-barang tersebut berhasil ditekan harganya mulai dari 4-40%. Daerah-daerah yang berhasil ditekan harganya tersebut berada di wilayah Nusa Tenggara hingga Papua. (Kemenhub).