Jakarta - Warga Komoro yang tinggal di sekitar sungai Aikwa memanfaatkan limbah PT. Freeport yang mengandung emas. Mereka bisa mendapatkan 1 gram emas/hari.
Foto Bisnis
Potret Penambang Emas Ilegal di Timika

Seorang ibu asal Komoro sedang melakukan penyaringan pasir limbah tambang FreeportΒ di sungai Aikwa, 4 Februari 2017 lalu. Ulet Ifansasti/Getty Images.
Pemuda suku Komoro juga tidak mau ketinggalan mencari peruntungan dengan menyapih pasir sungai yang mengandung emas. Ulet Ifansasti/Getty Images.
Menurut laporan, tambang Grasberg, yang dimiliki Freeport McMoRan, setiap harinya membuang 200.000 ton limbah tambang langsung ke sistem delta Aikwa. Ulet Ifansasti/Getty Images.
Rata-rata, penambang bisa mendapatkan satu gram emas per hari, yang setara dengan sekitar 400.000 rupiah atau US $ 30. Ulet Ifansasti/Getty Images.
Karena letaknya lumayan jauh dari desa sebagain penambang ilegal ini mendirikan tenda-tenda di sekitar sungai. Ulet Ifansasti/Getty Images.
Penambang ilegal tidak selalu didominsi warga asli tetapi juga datang dari Sulawesi dan Jawa. Ulet Ifansasti/Getty Images.
Deretan gerobak dan peralatan para penambang ilegal. Ulet Ifansasti/Getty Images.
Ini hasil tangkapan seorang penambang. Ulet Ifansasti/Getty Images.
Mereka akan berhari-hari jauh dari rumah untuk mencari serbuk-serbuk logam mulia itu. Ulet Ifansasti/Getty Images.
Tetapi masih banyak juga suku asli di Papua Barat seperti orang Kamoro berusaha mencari nafkah dari memancing dan mencari makanan di hutan atau berkebun. Ulet Ifansasti/Getty Images.