Ditengah blokade ekonomi oleh beberapa negara Arab, Qatar melirik untuk menjalin kerjasama dengan RI di berbagai bidang, salah satunya infrastruktur.
Peluang ini dimanfaatkan Kamar Dagang dan Industri Indonesia Komite Timur Tengah untuk mendorong pengusaha Indonesia melihat peluang di balik persoalan blokade Qatar. Alhasil, beragam kebutuhan mulai dari infrastruktur hingga beragam kebutuhan seperti kertas, makanan jadi, kaos dalam, mesin jahit, briket, ikan segar, ayam potong serta obat-obatan masuk daftar permintaan Qatar. Foto: dok. Kemendag
Sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 yang akan datang, Qatar sedang gencar membangun dan membutuhkan banyak dukungan dana serta bahan material, salah satunya dari Indonesia. Indonesia berencana untuk mengadakan kerja sama lebih lanjut untuk membidik kerjasama dibidang Infrastruktur, karena Qatar membutuhkan material bangunan semen dan besi. Indonesia ingin mendorong ekspor material bangunan dan konstruksi selain barang-barang yang memang diminta Qatar. Nilai ekspor Indonesia sepanjang 2016 lalu mencapai US$ 900 juta. Hingga pertengahan 2017 nilainya sudah mencapai US$ 700 juta. Foto: dok. Kemendag
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Infrastruktur, Erwin Aksa (kanan) menandatangani Nota Kesepahaman MoU dengan Ketua Kadin Qatar, Sheikh Khalifa bin Jassim untuk meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi diantara kedua negara disaksikan oleh Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita dan Menteri Ekonomi dan Perdagangan Qatar, Sheikh Ahmed bin Jassim. Foto: dok. Kemendag