Jakarta - PT Freeport Indonesia akan menyerahkan 51% sahamnya ke Pemerintah RI. Yuk, lihat penampakan tambang Freeport di Papua.
Foto Bisnis
RI Caplok 51% Saham Freeport, Ini Tambangnya di Papua

PT Freeport Indonesia berdiri 1967, dan mulai beroperasi menambang emas dan tembaga di Papua 1973. Wahyu Daniel/detikcom.
Operasi tambang Freeport Indonesia terletak di bawah tanah hingga 700 kilometer (km). Operasi tambang bawah tanah ini merupakan salah satu yang terumit di dunia. Istimewa/Puspa Perwitasari.
Mengutip CNBC Indonesia, cadangan terbukti dan terkira di lapangan Freeport adalah sebesar 38,8 miliar pound tembaga, 33,9 juta ounce emas, dan 153,1 juta ounce perak. Istimewa.
Jumlah tersebut sudah mencakup cadangan di wilayah tambah Kucing Liar yang belum dikembangkan. Istimewa.
Apabila dihitung menggunakan harga rata-rata jangka panjang sebesar US$2/pound untuk tembaga, US$1.000/ounce untuk emas, dan US$15/ounce untuk perak, secara kasar lapangan PTFI masih menyimpan kekayaan senilai US$113,8 miliar, atau setara Rp1.593,2 triliun. Istimewa.
PT Freeport Indonesia telah merealisasikan ekspor konsentrat 465.000 ton dari Februari hingga pertengahan Juni 2018. Istimewa.
Freeport sebelumnya sudah mengantongi izin ekspor konsentrat 1,2 juta ton hingga Februari 2019 mendatang. Istimewa.
Data yang diterima Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, update pada 3 Juli 2018, total produksi ore yang masuk ke Mill Stockpile 146.896 ton/hari. Wahyu Daniel/detikcom.
Rinciannya, total ore dari Tambang Terbuka Grasberg sebesar 109.355 ton, dan tambang bawah tanah (underground) 37.542 ton. Istimewa.
Sementara itu, total ore yang dikirim ke Mill/Concentrator adalah 197.466 ton/hari dari rencana sebanyak 181.684 ton. Istimewa/Puspa Perwitasari.