Jakarta - Sekilas, MineGem seperti video game kebanyakan. Alat ini memiliki joystick sebagai pengendali dan layer besar di depannya untuk mengeruk hasil tambang Freeport.
Foto Bisnis
MineGem, 'Video Game' Pengeruk Tembaga & Emas Freeport

MineGem merupakan mesin kontrol untuk menggerakan loader atau pengangkut material yang berada di tambang bawah tanah milik PT Freeport Indonesia. Foto: Ardhi Suryadhi/detikcom.
Prosesnya mirip dengan bermain video game. Operator duduk di ruangan khusus yang sudah dilengkapi sederet mesin MineGem. Di depannya ada layar yang berisi peta dan tampilan kamera di dalam tambang. Foto: Ardhi Suryadhi/detikcom.
MineGem MineGem digunakan untuk tambang yang bersifat wet muck (basah). Dimana kondisi tambang ini jauh lebih berbahaya ketimbang tambang kering. Foto: Ardhi Suryadhi/detikcom.
Namun jangan lantas berpikir, yang dikeruk ini langsung bongkahan tembaga dan emas ya. Melainkan batu-batuan (bijih) yang mengandung mineral. Nah, batu-batuan tersebut lalu diproses untuk kemudian dipisahkan sehingga bisa dipilih material ekonomisnya (tembaga, emas dan perak) dalam bentuk konsentrat. Foto: Ardhi Suryadhi/detikcom.
Begini kira-kira tampilan layar di MineGem. Foto: Ardhi Suryadhi/detikcom.
Setiap hari, operator MineGem ditargetkan 16 ribu ton per shift. Dimana satu shift itu 12 jam, ada 2 shift per hari. Jadi per hari Freeport memproduksi 32 ribu ton. Foto: Ardhi Suryadhi/detikcom.
Kini, setelah awalnya coba-coba, dari total 42 orang operator MineGem, tercatat 27 di antaranya adalah pekerja wanita. Dimana sebelumnya, mereka harus melalui training di simulator selama 50 jam plus on job training selama 300 jam, baru setelah itu bisa diputuskan bisa dapat lisensi atau tidak. Foto: Ardhi Suryadhi/detikcom.
Ada tiga mode untuk mengoperasikan MineGem, yaitu teleremote, kopilot dan autopilot. Kalau teleremote maka operator akan mengendalikan semuanya. Foto: Ardhi Suryadhi/detikcom.
Koneksi untuk menjalankan MineGem dan alat berat di tambang bawah tanah memanfaatkan bantuan fiber optik dan pengendaliannya melalui WiFi yang menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Foto: Ardhi Suryadhi/detikcom.