Jayapura - Tambang terbuka Grasberg yang dikelola PT Freeport Indonesia (PTFI) diperkirakan bakal ditutup akhir tahun 2018. Begini kondisinya saat ini.
Foto Bisnis
Gunung Tembaga-Emas Grasberg di Penghujung Umur

Grasberg sendiri berarti gunung rumput. Memang sekilas terlihat di wilayah Grasberg banyak tumbh rumput liar. Namun sejatinya, selama bertahun-tahun, Grasberg justru berkembang menjadi gunung penghasil tembaga dan emas bagi Freeport.
Zulkifli Lambali, Kepala Teknik Tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) menyebut, masa tambang Grasberg tinggal menyisakan waktu 4 bulan. Artinya, sebelum tahun berganti, aktivitas tambang di open pit (tambang terbuka) Grasberg bakal ditutup.
Grasberg sendiri berada di ketinggian 4.200 mdpl. Ketika musim dingin, di area ini kabarnya bisa mencapai suhu minus 5 derajat celcius.
Tambang terbuka Grasberg sendiri memiliki diameter sekitar 3,2 km dan kedalaman 1,2 km.
Lantaran berada di dataran tinggi, para pengunjung diimbau jangan terlalu cepat lelah. Karena dia ketinggian ini level oksigen lebih tipis, sehingga mudah capek atau bahkan bisa bikin pingsan.
Inilah truk tambang legendaris Freeport yang memiliki ukuran raksasa. Pada masa jayanya, ia bakal terlihat hilir mudik di area Grasberg. Namun saat ini, truk tersebut berukuran lebih kecil.
Truk pengangkut akan beroperasi di jalan yang sudah dibuat di perut gunung secara melingkar.
Bagian perut tambang terbuka Grasberg.
Ketika tak lagi beroperasi, lobang raksasa di Grasberg tak lantas akan ditutup, namun area ini akan dilakukan reklamasi. Selanjutnya, lubang yang menganga tersebut akan menjadi bagian dari proyek tambang bawah tanah Freeport lainnya yang bernama Grasberg Block Cave (GBC).
Jarak Grasberg dari berbagai kota di dunia.
Suhu udara di Grasberg begitu dingin. Dan menjelang siang, kabut langsung menyelimuti area ini.Β
Setelah ditutup, Grasberg selanjutnya bakal direklamasi sembari dipertimbangkan untuk tujuan wisata.