Pedagang di Blitar Curhat Harga Telur dan Daging Ayam Anjlok

Keluhan sepinya pembeli diungkapkan pedagang daging ayam di pasar Templek, Kota Blitar. Menurut pedagang daging ayam, Dodi, sampai pukul 13.00 wib masih tersisa empat ekor ayam dagangannya.

Biasanya, jam segitu lelaki yang sudah dua tahun jualan daging ayam itu bisa pulang karena telah habis dagangannya."Iya harganya turun tapi malah pembelinya sepi," kata Dodi.

Dodi menjual daging ayam seharga Rp 26 ribu per kg. Dia mendapat dari peternak langsung seharga Rp 16 ribu per kg. Namun sejak dua pekan ini, menurutnya pembeli sepi. "Enakan jualan pas harganya mahal, sekitar Rp 30 ribu per kg itu malah ramai yang beli. Lagian kalau harga pas mahal, untung saya juga lebih besar," kata Dodi.

Dodi mendapat keuntungan Rp 10 ribu per kg. Namun kata dia, keuntungan itu berkurang jika kondisi daging ayam telah dibersihkan bulu dan ususnya.

Jika kondisi pembeli ramai, Dodi mengaku bisa menjual sebanyak 25 ekor ayam. Atau setara 50 kg berat bersih daging ayam. Tapi saat sepi seperti sekarang, Dodi hanya bisa menjual 10 ekor ayam, atau sekitar 23 kg.

Seorang pedagang telur di Pasar Templek Kota Blitar Endang menjual telur ayam seharga Rp 19 ribu per kg.

Menurut Endang harga langsung dari peternak Rp 17 ribu per kg. Untungnya cuma Rp 2000. Endang bilang saat harga murah, pembelinya malah sepi

Harga telur sangat fluktuatif memasuki akhir bulan September ini. Menurut Endang, di awal bulan, harga telur masih mahal dikisaran Rp 26 ribu per kg. Kemudian sempat beberapa hari turun menjadi Rp 24 ribu per kg. Lalu naik lagi dua hari diharga Rp 25 ribu per kg. "Dua hari ini baru turun jadi Rp 19 ribu per kg. Tapi malah sepi. Apa karena bulan Suro. Sepi orang punya hajat, sepi juga orderan bikin kue hari raya," kata Endang.