Jakarta - Kawasan PLBN Skouw memiliki ojek lintas batas yang melayani para penumpang di perbatasan RI-PNG. Penasaran seperti apa sih ojeknya?
Foto Bisnis
Jalan-jalan Naik Ojek Lintas Batas di PLBN Skouw

Begini penampakan salah satu ojek lintas batas yang tengah mengentar penumpangnya di kawasan PLBN Skouw.
Biasanya para ojek lintas batas ini menunggu penumpangnya di Pasar Skouw.
Ojek lintas batas memang cukup banyak ditemukan di wilayah perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini. Mereka punya gaya yang khas, pakai helm merah-putih plus baju hijau bertuliskan 'Ojek Lintas Batas' di bagian belakangnya.
Kalau di Jakarta, ciri khas mereka ini mirip dengan ojek-ojek online yang banyak beredar.
Tapi, ojek lintas batas ini lebih untuk karena berada di perbatasan dua negara, yakni Indonesia dan Papua Nugini.
Para ojek lintas batas itu rata-rata berasal dari warga desa terdekat dengan perbatasan, mulai dari Desa Mosso.Β
Mereka bahkan telah memiliki komunitas ojek lintas batas yang beranggotakan lebih dari 60 orang.
Keberadaan ojek lintas batas ini disebut-sebut untuk memudahkan para pelancong dari Papua Nugini yang hendak berbelanja ke Pasar Skouw di Indonesia.
Sebab, jarak yang ditempuh cukup jauh dari gerbang perbatasan ke wilayah pasar kalau jalan kaki. Mungkin sekitar 1 kilometer.
Ojek lintas batas sejatinya telah ada sejak dekade 90-an. Saat itu, sebelum ada Pasar Skouw seperti sekarang ini, wilayah perbatasan merupakan pasar bebas antara Indonesia dengan Papua Nugini. Untuk biayanya, mereka mematok Rp 10.000 sekali jalan, atau sekitar 3 kina untuk warga Papua Nugini. Tak jarang, mereka juga melakukan tawar-menawar kepada pelanggannya.