Sampah Disulap Jadi Energi di TPA Benowo Surabaya

Sampah seringkali dianggap sebagai sesuatu yang tak bermanfaat, kotor dan bau. Di beberapa tempat problem sampah pun masih menjadi momok yang tak terselesaikan.

Namun, di TPA Benowo yang berada di Surabaya, Jawa Timur, sampah domestik dikumpulkan untuk dikelola menjadi energi listrik.

Sejak dikelola PT Sumber Organik pada 2012 silam, TPA Benowo yang memiliki luas sekitar 37,4 hektar tersebut dapat menghasilkan energi listrik sebesar 2 Mega Watt.

Pada 2019 mendatang TPA Benowo ditargetkan akan mengembangkan 'gasifikasi plant' yang mampu menghasilkan kapasitas listrik 8 hingga 9 Mega Watt per hari.

TPA Benowo diketahui menerima sampah sekitar 1.000 hingga 2.000 ton per hari dan tumpukan sampah yang menghasilkan gas itu kemudian dimanfaatkan menjadi energi listrik.

Proses pengelolaan sampah menjadi energi listrik itu melalui 'landfill gas powerplant yang terhubung langsung dengan PLN untuk disalurkan ke masyarakat.

Untuk memaksimalkan hasil gas metana dan tersalurkan dengan baik melalui pipa menuju sumur gas.

Tumpukan sampah itu pun ditata menyerupai terasering dan ditutupi geomembran.

Selain itu, setiap sore hari setelah para pemulung meninggalkan TPA, para pekerja di TPA tersebut menyemprot dengan IM6 untuk menekan bau dan untuk air limbah sampah atau air lindi diolah menjadi air bersih.

Belum lama ini pun delegasi United Nations Environment Programme (UNEP) mengapresiasi pengolahan sampah di Surabaya. Mereka pun mengunjungi dan melihat langsung ke TPA Benowo.

Delegasi UNEP pun melihat pengelolaan sampah TPA Benowo menjadi energi listrik sangat luar biasa dan mampu mengubah wajah sampah yang selama ini dianggap tak dapat dimanfaatkan kembali menjadi salah satu cara untuk mensejahterakan masyarakat.

Saat ini, TPA Benowo dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS) Benowo dan ke depan mereka berharap seluruh TPA di Indonesia dapat menjadi lebih bermanfaat khususnya bagi masyarakat sekitarnya.