Jakarta - Indonesia menghadapi 5 tantangan dalam pembangunan perumahan. Salah satunya adalah terbatasnya lahan yang murah.
Foto Bisnis
Tingginya Harga Rumah dan Terbatasnya Lahan di Jakarta

Indonesia menghadapi sejumlah persoalan terkait pembangunan perumahan. Menurut Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan Indonesia menghadapi 5 tantangan dalam pembangunan perumahan. Masalah pertama adalah terbatasnya lahan yang murah.
Permasalahan ini diakibatkan karena Indonesia belum memiliki konsep dan strategi yang matang untuk jangka panjang, yakni dalam penyelenggaraan pembangunan perumahan. Untuk itu, menurut Khalawi perlu mendorong terbentuknya land banking system alias sistem bank tanah. Bank tanah ini bertujuan untuk penyediaan perumahan, misalnya dengan mendayagunakan aset tanah terlantar, tanah wakaf, tanah milik pemerintah, hingga tanah milik BUMD dan BUMN.
Masalah kedua adalah terbatasnya sumber pendanaan untuk penyediaan perumahan. Pemerintah sedang mencari solusi terkait masalah pendanaan ini, yakni dengan mencari berbagai skema pembiayaan.
Berikutnya, ketiga adalah masalah mahalnya bahan bangunan, khususnya di wilayah timur Indonesia. Harga bahan bangunan di wilayah timur lebih mahal dibandingkan di barat Indonesia.
Masalah keempat adalah kualitas rumah dan perumahan yang belum begitu baik. Ditambah lagi tingginya kompleksitas masalah perkotaan dan tingginya kebutuhan hunian yang menjadi problem kelima dari tantangan pembangunan perumahan di Jakarta. Mengenai masalah kelima ini, Kementerian PUPR menyiapkan 10 kota baru yang nantinya dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan perumahan baik di Jakarta maupun di kota-kota lainnya di Indonesia.