.webp)
Bekasi - Pembangunan proyek Tol Cibitung-Cilincing terus dikebut pengerjaannya hingga kini. Jika tak ada halangan, proyek ini ditargetkan akan rampung pada November 2019
Foto Bisnis
Ini Progres Tol Cibitung-Cilincing yang Ditarget Kelar Akhir Tahun 2019
Kamis, 14 Feb 2019 15:08 WIB
Beginilah penampakan terkini di ruas tol Cibitung-Cilincing yang akan mengelilingi ruas jalan Ibu kota Jakarta, di Cibitung, Bekasi, Kamis (14/2/2019).
Pada akhir tahun 2018 lalu, Direktur Utama PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways, Thorry Hendrarto mengatakan bahwa konstruksi tol sepanjang 34 km ini telah mencapai 34,56%. Sementara, untuk pembebasan lahan telah mencapai 75,32%.
Demi mencapai target dan kelancaran lalu lintas disekitar lokasi proyek, pengaturan dan pengalihan jalan pun dilakukan. Seperti ini salah satunya.
Sebagai informasi tambahan, saham PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways sebanyak 45% dimiliki oleh PT Akses Pelabuhan Indonesia yang merupakan cucu usaha PT Pelindo II (Persero). Lalu, sebanyak 55% dimiliki PT Waskita Tol Road. Semoga rampung sesuai dengan target ya.
Tol Cibitung-Cilincing terdiri dari 4 seksi yakni Seksi I Cibitung-Telaga Asih, Seksi II Telaga Asih-Tembelang, Seksi III Tembelang-Mekar Jaya, dan Seksi IV Mekar Jaya-Cilincing.
Tah hanya itu, menurut rencana disimpang susun Cibitung itu juga akan terhubung langsung dengan Exit tol Jakarta-Cikampek elevated yang hanya akan dibangun 1 gerbang. Namun, PT Jasa Marga (Persero) Tbk justru berencana untuk membuka gerbang keluar masuk (interchange) di sekitar Cibitung.
Kemudian, pembangunan proyek strategis nasional ini juga akan melintasi dua wilayah yakni Jakarta bagian utara dan Bekasi. Untuk wilayah Jakarta, dengan panjang sekitar 4 km, belum ada pembebasan lahan.
Untuk Kabupaten Bekasi progres lahan sudah mencapai 84%, hanya kurang lebih 20% kurang sedikit. Untuk Bekasi kurang lebih memakan sekitar 30 km sudah separuh jalan.
Truk pengangkut beton juga telah dipersiapkan di sekitar tempat pembangunan di ruas tol tersebut.
Tol ini sendiri merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi sebesar Rp 10,80 triliun. Pembiayaan tersebut diperoleh dari ekuitas sebanyak 30% dan pinjaman sebanyak 70%.
Sementara, pengadaan lahan yang ditanggung pemerintah ialah Rp 4,61 triliun. Di mana, pengadaan lahan yang sudah terealisasi menggunakan dana talangan perusahaan sebesar Rp 2,43 triliun.
