Banten - PLTU Lontar di Banten, memiliki kapasitas 1x315 Megawatt. PLTU ini nantinya akan menyokong persediaan listrik di kawasan Jawa dan Bali.
Foto Bisnis
Ini Lho PLTU Lontar yang Sokong Listrik Kawasan Jawa-Bali

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Extention di Banten progressnya sudah mencapai 87,68% dan sedang terus dikebut pengerjaannya.
Menurut Direktur Regional Jawa Barat PLN, Haryanto WS, hingga maret ini, proyek PLTU Lontar Extention baru saja merampungkan pelaksanaan Boiler Hydritest.
PLTU ini disebut memiliki kapasitas mencapai 1x315 Megawatt (MW).
Proyek yang telah dikerjakan sejak November 2016 ini merupakan bagian dari program percepatan pembangunan pembangkit listrik menggunakan teknologi terbaru yaitu ultra super critical dengan mengandalkan batu bara low rank coal.
Kebutuhan batu bara untuk PLTU ini kebanyakan dipasok dan berasal dari Kalimantan.
PLTU Lontar Extention menjadi bagian dari megaproyek strategis pemerintah 35.000 MW, untuk menambah kapasitas Pusat Pembangkit energi listrik yang akan didistribusikan di daerah Banten, DKI Jakarta, dan sekitarnya.
Mengacu data PLN, nilai investasi PLTU Lontar Extention ini mencapai Rp 6,06 triliun, yang perolehan pendanaannya didapat dari Japan Bank for International Coorporation (JBIC).
proyek PLTU ini pun telah menapaki progres yang signifikan dan direncanakan akan rampung pada kuartal ketiga tahun 2019.
Proyek PLTU extention ini disebut menyerap hingga 2.000 lebih tenaga kerja.
Jumlah tenaga kerja itu pun disebut akan terus meningkat di tahun 2019 sejalan dengan pencapaian progresnya.
Haryanto menyebut pembangunan PLTU Lontar extention ini tentu akan memberikan dampak positif bagi multipier effect secara langsung untuk wilayah Banten dan sekitarnya.