.webp)
Jakarta - Sudah satu bulan sejumlah unit di Apartemen Mediterania Kemayoran, Jakarta mati listrik. Akibatnya para penghuni harus bersahabat dengan gelap dan sulit air.
Foto Bisnis
Sebulan Gelap di Apartemen Mediterania Kemayoran
Selasa, 20 Agu 2019 22:58 WIB
Suasana Apartemen Mediterania Kemayoran, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Sebagian penghuni terpaksa memakai lilin sebagai penerangan.
Terhentinya distribusi fasilitas bagi penghuni rusun diduga karena adanya dualisme kepengurusan apartemen lama dan baru. Penasihat Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (P2RS) Apartemen Mediterania Palace Residences Sunarto Muntako mengatakan, latar belakang mati listrik itu karena penghuni bandel tidak mau bayar listrik.
Penasihat Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (P2RS) Apartemen Mediterania Palace Residences Sunarto Muntako mengatakan, hanya 65 persen penghuni apartemen yang menyetorkan iuran wajib kepada pengelola. Sementara 35 persen sisanya membayar ke pengurus baru, yakni Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS).
Namun, Dinas Perumahan dan Pemukiman Rakyat telah mengeluarkan SK melalui Surat Keputusan Dinas Perumahan dan Permukiman Rakyat DKI Jakarta Nomor 272 Tahun 2019 yang terbit pada 29 April lalu. P3SRS yang sah adalah yang dipimpin oleh Khairil Poloan. Pemilihan pengelola apartemen telah mengikuti Peraturan Gubernur Nomor 132 Tahun 2018 tentang Pembinaan Pengelolaan Rumah Susun Milik.
Suasana kantor P3SRS juga tampak gelap. Hanya nyala laptop dan smartpohne yang menerangi ruangan tersebut. Karena dualisme kepengurusan itulah, beberapa penghuni atau warga menjadi korban mati listrik dan kesulitan air.
Warga menggunakan lilin sebagai penerangan selama listrik mati.
Galon air mineral digunakan untuk mengganjal pintu agar cahaya masuk menerangi ruangan.
Kondisi yang gelap ini akan mengganggu aktivitas belajar anak-anak para penghuni apartemen.
Air pun tak mengalir akibat mati listrik.
Seorang penghuni tampak beraktivitas di dapurnya yang gelap.
