Jakarta - Sebanyak 295 Generasi Muda PUPR dikerahkan untuk melakukan survei rapid assesment terhadap penyebab bencana banjir di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Foto Bisnis
Ini Dia Tim Pengungkap 'Misteri' Banjir Jabodetabek

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, hasil survei lapangan harus segera ditindaklanjuti dengan penanganan jangka pendek dan jangka menengah. Istimewa/Kementerian PUPR.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menugaskan sebanyak 295 Generasi Muda PUPR untuk melakukan survei rapid assesment terhadap penyebab bencana banjir di wilayah Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Istimewa/Kementerian PUPR.
295 Generasi Muda PUPR mendapat pengarahan sebelum melakukan survei ke sejumlah wilayah di Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Istimewa/Kementerian PUPR
Pelaksanaan survei dibagi menjadi lima tim yang disebar ke berbagai lokasi dengan tugas utama mengidentifikasi permasalahan, menyusun langkah penanganan serta melakukan pendataan kerusakan sarana prasarana akibat dari banjir. Istimewa/Kementerian PUPR.
Berdasarkan survei di 5 wilayah koordinasi meliputi Korwil I (Jakarta Barat, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Lebak), Korwil II (Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Kota Bekasi), Korwil III (Jakarta Selatan dan kabupaten Bogor), Korwil IV (Jakarta Utara dan Kabupaten Bekasi), dan Korwil V (Kota Bekasi) telah teridentifikasi 178 titik banjir/genangan yang tersebar pada 1 Januari 2020 yang lalu di wilayah Jabodetabek. Istimewa/Kementerian PUPR.
Banjir disebabkan antara lain oleh tanggul jebol (44 titik), drainase tersumbat (3 titik), kapasitas drainase terlampaui (13 titik), pintu air rusak (11 titik), pompa tidak berfungsi (2 titik) seperti di Kampung Pulo Jakarta Timur dan Pondok Gede Permai di Jatiasih Bekasi, sedimentasi (19 titik), penumpukan sampah (17 titik), limpasan air dari sungai/saluran (62 titik), longsor (1 titik), dan genangan di jalan tol (6 titik). Istimewa/Kementerian PUPR.