Jakarta - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPR RI Marwan Jafar mengingatkan indikasi tumbuhnya kesadaran geopolitik guna mencapai potensi ekonomi dunia.
Foto Bisnis
Merebut Peluang Ekonomi Indonesia Secara Geopolitik

Indonesia berada di tengah perebutan pengaruh kekuatan ekonomi besar dunia seperti Amerika Serikat, China, Jepang dan India. Sebagai informasi, saat Presiden KH Abdurrahman Wahid menggagas dan mewujudkan Kementerian Kelautan dan Perikanan seperti yang kita kenal sekarang, Indonesia menjadi incaran negara-negara asing. Foto: dok. Komisi VI
Sebab, jika dilihat secara geopolitik ekonomi pemerintah lupa atau tidak menyadari di mana sesungguhnya posisi strategisnya, kita tinggal menjadi penonton di tengah pertarungan para raksasa ekonomi itu yang berupaya mengembalikan potensi besar kemaritiman. Foto: dok. Komisi VI
Perebutan pengaruh pemain besar ekonomi dunia mutakhir, dapat dicatat momentumnya sejak 2007 saat PM Jepang Shinzo Abe pidato di depan parlemen India berjudul 'Confluence of the Two Seas' seraya menyebut potensi Indo Pasifik. Lalu, Nov 2011 Presiden AS Obama menetapkan kebijakan 'Pivot to the Pacific' atau Rebalancing toward Asia dengan maksud terutama merespon kebangkitan ekonomi China. Disusul pada Okt 2013, Presiden China Xi Jinping mengenalkan kebijakan ekonomi yang ia sebut 'Jalur Sutera Maritim' (Maritime Silk Road) pada pidato 30 menit di forum resmi DPR RI yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: dok. Komisi VI