Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) melakukan kunjungan ke Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta. Ia pastikan stok jelang Ramadhan aman.
Foto Bisnis
Buwas Pastikan Stok Beras Ramadhan Aman

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melakukan kunjungan ke Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (27/2/2020).
Jelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2020 Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog siap mengamankan pasokan beras di seluruh wilayah Indonesia.
Buwas mengatakan bahwa stok beras nasional yang ada di gudang Bulog di seluruh Indonesia saat ini mencapai 1,7 juta ton.
Sebagai informasi, Bulog pada hari Selasa lalu melakukan KPSH di wilayah Jakarta dan Banten dengan membawa 600 ton beras.
Sebelumnya, banjir yang melanda sejumlah titik di Jakarta, Bekasi, dan Wilayah Banten pada hari Selasa (25/2) kemarin sempat menyebabkan keterlambatan dalam distribusi beras Bulog.
Buwas menuturkan, pihaknya menggunakan truk TNI untuk melaksanakan kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar.
Buwas juga membeberkan rencana pembukaan kembali program Beras Sejahtera (Rastra) yang sebelumnya digantikan oleh Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Buwas mengatakan, pada 4 Desember lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan program Rastra dibuka kembali agar Bulog bisa menyalurkan 300.000 ton berasnya. Hal ini dilakukan agar penyaluran beras Bulog tak terhambat. Sebab, dalam program BPNT, Bulog sudah bukan lagi penyalur beras utama. Menurut Buwas, seharusnya per 1 Januari itu Rastra bisa dijalankan. Rastra ini akan dilaksanakan terpisah dengan BPNT. Namun, hingga saat ini tak juga dilaksanakan.
Hingga saat ini, Bulog tak dapat kejelasan untuk menyalurkan 300.000 ton beras Rastra. Mau tak mau, pihaknya menerima kenyataan pahit bahwa 300.000 ton berasnya itu tak dapat disalurkan untuk Rastra.
Sebagai informasi, sejak September 2019, pemerintah resmi menghentikan program Rastra dan menggantikan sepenuhnya dengan BPNT. Dalam program BPNT, penyalur beras juga melibatkan swasta, dan Bulog bukan lagi penyalur beras utama.