Bandung - Corona berimbas pada proyek Kereta Cepat JKT-BDG. Proyek terancam mengalami perlambatan karena tenaga kerja dari China banyak yang belum kembali dari negaranya.
Foto Bisnis
Menengok Proyek Kereta Cepat yang Terancam Molor Imbas Corona

Para pekerja terus mengerjakan pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang ditargetkan beroperasi Desember 2021.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terancam mengalami perlambatan. Luhut juga mengatakan bisa saja penyelesaiannya mundur.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan proyek ini terhambat karena tenaga kerja utama dari China banyak yang belum bisa kembali dari negaranya. Memang Indonesia sendiri sudah menutup akses untuk penerbangan dari dan menuju China.
Mewabahnya virus corona di China membuat pasokan bahan baku Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tersendat.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga menjelaskan bahwa bahan baku kereta juga terhambat. Dia menjelaskan banyak pabrik bahan baku di China tidak beroperasi.
Saat ini progres proyek tersebut telah mencapai 44 persen.
Saat ini, pembangunan fisik proyek juga sedang dikerjakan di seluruh titik.
Proyek KCJB merupakan proyek besar yang sudah dimulai sejak Januari 2016 silam. Proyek ini dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang merupakan konsorsium BUMN Indonesia dengan konsorsium China Railways.
Peta jalur KCJB akan memiliki panjang mencapai 142,3 km. Rencananya, akan ada empat stasiun pemberhentian yakni Stasiun Halim, Karawang, Walini, hingga Tegalluar, Bandung, Jawa Barat.
Sejumlah alat berat sedang melakukan pengeboran di samping Tol Cileunyi-Padalarang.