Jakarta - Pandemi Corona membuat dunia usaha babak belur. COVID-19 juga disebut datangkan malapetaka untuk perekonomian Indonesia, bahkan dunia. Inikah krisis global?
Foto Bisnis
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Tengah Pandemi Corona

Dampak penyebaran virus Corona diproyeksi mendatangkan malapetaka pada ekonomi dunia. Bahkan sekitar setengah miliar warga dunia diprediksi jatuh ke jurang kemiskinan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan Β
Berdasarkan hasil riset Oxfam, organisasi nirlaba asal Inggris ini menyebut setengah miliar orang ini berasal dari seluruh penjuru dunia, termasuk di East Asia dan Pasific, Asia Selatan. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Untuk Indonesia, Pelaksana tugas Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP), Panutan Sulendrakusuma mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional banyak yang memproyeksikan bermacam-macam skenario. Hanya saja, ketidakpastian yang berasal dari sektor kesehatan ini telah berdampak pada para karyawan dan perusahaan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), total pekerja yang dirumahkan dan kena PHK telah mencapai 1.943.916 orang dari 114.340 perusahaan. Rinciannya, pekerja sektor formal yang dirumahkan dan di-PHK ada 1.500.156 orang dari 83.546 perusahaan. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Dari data tersebut berpotensi masuk ke dalam garis kemiskinan. Apalagi pemerintah sudah mengumumkan adanya potensi penambahan jumlah orang miskin sekitar 1,1 juta orang hingga 3,78 juta orang. Penambahan itu berdasarkan skenario-skenario yang dibuat pemerintah akibat dampak COVID-19. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.
Untuk menanggulangi hal tersebut, Panutan mengungkapkan pemerintah akan melakukan beberapa upaya, seperti mempercepat belanja negara dan mendorong program padat karya. Selanjutnya, memperluas belanja dengan menambah manfaat bantuan sosial (bansos) seperti Kartu Sembako, hingga insentif di sektor pariwisata. ANTARA FOTO/Maulana Surya.
IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 hanya 0,5 persen sebagai imbas dari pandemi COVID-19, tapi pada 2021 diperkirakan akan bangkit dengan tingkat pertumbuhan mencapai 8,2 persen. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.