Jakarta - Demi antisipasi dampak pandemi COVID - 19 khususnya di kawasan pedesaan, Kementerian PUPR melanjutkan padat karya tunai dengan pembangunan infrastruktur.
Foto Bisnis
Masyarakat Desa Dibekali Program Ini Agar Tahan Imbas Corona

Dengan program padat karya tunai, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi akibat merebaknya pandemi COVID-19.Foto: Dok. Kementerian PUPR
Program infrastruktur kerakyatan atau Padat Karya Tunai sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah. “Selain untuk mengurangi angka pengangguran dan menjaga daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur irigasi di kawasan perdesaan. Kehilangan air di dalam saluran bisa dikurangi dengan lining saluran yang baik. Pola pelaksanaan PKT juga dengan memperhatikan protokol physical & social distancing,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (2/5/2020).Foto: Dok. Kementerian PUPR
Pekerjaan yang dilakukan antara lain peningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran alam/tanah menjadi saluran dengan pasangan batu/lining yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat. Petani pekerja diberikan upah harian atau mingguan, sehingga menambah penghasilan petani atau penduduk desa terutama di antara musim tanam dan panen. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Pada tahun 2020, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang dilaksanakan di 10.000 lokasi yang tersebar di 33 provinsi. P3 TGAI merupakan salah satu dari program PKT Kementerian PUPR dengan anggaran total Rp. 10,2 triliun. Sebelum dilakukan refocussing kegiatan terkait mitigasi dampk Pandemi COVID-19, jumlah lokasi P3TGAI yang diprogramkan adalah 6.000 lokasi.Foto: Dok. Kementerian PUPR