Sumedang - Produksi peti jenazah di kawasan Sumedang mengalami peningkatan. Pasalnya permintaan peti jenazah di masa pandemi COVID-19 meningkat cukup signifikan.
Foto Bisnis
Perajin Peti Jenazah di Sumedang Kebanjiran Order

Seorang perajin kayu sedang menyelesaikan pekerjaannya membuat peti jenazah di Dusun Sukajadi, Desa Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (5/5/2020). Β
Yusuf Supriatna (45) salah seorang perajin peti jenazah mengaku mengalami peningkatan pesanan peti jenazah di masa pandemi COVID-19. Β
Pemesanan peti khusus bagi jenazah yang terjangkit COVID-19 mengalami lonjakan yang signifikan, hingga mengalami peningkatan 60 persen dari biasanya.
Sebelum terjadinya wabah COVID-19Β pesanan peti jenazah yang diproduksi Yusuf terbilang sedikit, per hari hanya 1 sampai 2 peti, dan itupun tergantung permintaan.Β
Seiiring dengan merebaknya wabah virus Corona di sejumlah wilayah di Indonesia, permintaan peti jenazah pun mengalami peningkatan cukup signifikan.
Dalam sehari Yusuf harus memproduksi peti jenazah 5-6 peti per hari.
Dengan meningkatnya permintaan peti jenazah, Yusuf terpaksa harus menambah jumlah karyawan untuk memproduksi peti jenazah. Yang biasanya pekerja hanya 2 orang, kini dirinya menambah perkeja menjadi 4 orang.
Untuk bahan bakunya sendiri Yusuf memakai bahan partikel atau serbuk kayu, bahan tersebut saat ini masuk dalam kebutuhan mendesak. Pasalnya saat ini baik jenazah COVID-19 ataupun jenazah lainnya akibat penyakit atau virus lainnya dianjurkan dimakamkan menggunakan peti jenazah.
Untuk harga peti jenazah Yusuf menghargai peti tersebut dengan seharga Rp 2,5 juta dengan ukuran standar 2 meter. Dan ada juga untuk ukuran anak dari 60 centimeter hingga satu meter dengan harga dari Rp 800 ribu hingga Rp 1,5 juta.
Peti jenazah produksi Yusuf ini tak hanya dipesan oleh pihak rumah sakit untuk ketersediaan stok, tak sedikit pula warga perorangan yang memesan peti jenazah pada Yusuf untuk kebutuhan pribadi.