Jakarta - Nelayan di pantai utara Jakarta masih melaut di tengah pandemi COVID-19. Namun penjualan ikan hasil tangkapan menurun akibat pandemi tersebut.
Picture Story
Semangat Nelayan di Tengah Pandemi COVID-19

Sejumlah nelayan membongkar hasil tangkapan ikan dan cumi di kawasan Muara Angke dan Muara Baru, Jakarta Utara, Kamis (28/5/2020).
Menurut keterangan nelayan, penjualan ikan menurun saat masa pandemi virus Corona (COVID-19).
Penjualan ikan dan cumi di pantai utara Jakarta menurun hingga 30 persen karena jumlah permintaan dari pembeli berkurang.
Menurut nelayan, penurunan penjualan ikan dan cumi telah berlangsung hampir 3 bulan.
Selain itu minimnya permintaan membuat tempat pelelangan ikan (TPI) mulai sepi, sehingga pembayaran kepada nelayan dilakukan dengan cara dicicil.
Tak hanya itu, kebijakan karantina wilayah atau lockdown di beberapa negara tujuan ekspor pun menjadikan stok di dalam negeri menumpuk, sehingga harga ikan kian merosot.
Sejumlah nelayan menimbang ikan hasil tangkapan di pantai utara Jakarta.
Para nelayan menyortir ikan hasil tangkapan di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebelumnya menyatakan, permintaan ikan laut turun sekitar 20%. Hal ini disebakan oleh melemahnya permintaan sektor kuliner dan restoran seiring dengan pandemi Corona.
Sejak virus COVID-19 merebak, aktivitas restoran serta pasar tradisional yang menjual ikan lesu. Alhasil, permintaan komoditas perikanan pun turun.