London - Pemerintah dan perusahaan di Inggris mengharuskan para pekerja kembali bekerja di kantor. Para karyawan enggan dan menuntut jam kerja yang lebih fleksibel.
Foto Bisnis
Pekerja di Inggris Dipaksa Kembali Bekerja di Kantor

Pekerja kota berjalan melalui Pasar Leadenhall, London, Inggris, Senin (14/9/2020) waktu setempat. Â
Setengah dari 30 juta pekerja di Inggris harus bekerja dari rumah selama pandemi COVID-19. Bahkan 9 juta pekerja lainnya dipaksa cuti oleh perusahaan berdasarkan Badan Statistik Negara. Â
Para karyawan yang berkerja dari rumah mengikuti imbauan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus Corona. Â
Kini pemerintah setempat serta perusahaan mengharapkan agar para karyawan untuk kembali bekerja di kantor setelah dirasa pendemi mulai mereda. Â
Namun, karyawan enggan kembali bekerja di kantor. Setelah hampir enam bulan bekerja dari rumah, para pekerja ini menuntut jam kerja yang lebih fleksibel. Â
Pemerintah dan pengusaha menjadikan kondisi perekonomian di pusat kota yang masih sepi menjadi alasan untuk mengharuskan para karyawan kembali bekerja dari rumah. Â
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengklaim bahwa perekonomian Inggris mulai naik lantaran pekerja kembali bekerja di kantor dalam jumlah besar. Meskipun pertanyaan tersebut tidak didasari dengan bukti dan data yang jelas. Â
Di sisi lain, media-media Inggris menyatakan pusat kota Inggris justru terlihat seperti kota hantu karena para pekerja enggan kembali ke kantor. Â
Pro kontra karyawan kembali ke kantor pun terus bergulir. Anggota Kebijakan Kesehatan, Keselamatan & Kesejahteraan Kongres Serikat Pekerja Inggris, Shelly Asquith, mengatakan ada pandangan mengenai para karyawan bahwa yang bekerja di rumah tidak benar-benar bekerja. Â
Padahal, di balik kembali bekerja di kantor, ada nyawa yang dipertaruhkan. Â