Jakarta - Sektor usaha termasuk ritel tak luput dari hantaman pandemi COVID-19. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) bahkan merugi hingga Rp 617 miliar akibat pandemi.
Foto Bisnis
Dihantam Pandemi Corona, Matahari Merugi Ratusan Miliar

Pandemi COVID-19 berimbas pada berbagai sektor usaha termasuk ritel seperti PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).
Gegara pandemi ini, Matahari sampai harus menutup 7 gerainya dan menanggung kerugian bersih Rp 617 miliar dari Januari-September 2020.
Saat ini Matahari diketahui hanya mengoperasikan 153 gerai di 76 kota di seluruh Indonesia.
Rencananya, emiten berkode saham LPPF ini bakal menutup 3 gerai lainnya hingga akhir tahun.
Lantaran, pendapatan perusahaan tersebut sepanjang tahun ini semakin terjun bebas. Emiten ini hanya mampu melaporkan penjualan kotor sebesar Rp 5,9 triliun alias anjlok sebanyak 57,6% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pendapatan bersihnya pun demikian merosot 57,5% menjadi Rp 3,3 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu.
Matahari Department Store mengaku sudah mulai pulih secara stabil pada Juli, Agustus, dan hingga pertengahan September lalu. Namun, ketika pada tanggal 14 September, PSBB diimplementasikan kembali di Jakarta dan adanya pembatasan operasional di lokasi lainnya, menyebabkan perseroan menutup beberapa gerainya untuk sementara, sehingga memperlambat kinerja emiten pada kuartal tersebut.
Untuk mengurangi dampak pandemi, perseroan mengklaim telah mengupayakan berbagai pengetatan biaya, termasuk negosiasi untuk memperoleh keringanan sewa yang menghasilkan penurunan beban operasional sebesar 26,2% pada kuartal ketiga dan 29,3% pada periode Januari-September 2020.
Perlahan perseroan juga telah memulihkan kembali kebijakan pemotongan gaji terhadap para karyawannya. Matahari Department Store menargetkan, gaji karyawannya bakal balik utuh sepenuhnya pada Kuartal IV-2020 mendatang.