Aruk - Ekonomi perbatasan Aruk mengalami gejolak penurunan seiring dengan ditutupnya PLBN Aruk sebagai dampak dari pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia.
Foto Bisnis
PLBN Aruk Tutup, Ini Cara Penjual Rotan Pasarkan Produknya ke Malaysia

Penutupan PLBN Aruk tentu saja memberi dampak yang cukup besar kepada orang-orang yang menggantungkan hidupnya dengan cara berjualan ke Malaysia, tak terkecuali bagi Penjual Rotan asal Kecamatan Sejangkung, Sambas, Alia Salim (47). Â
Namun ketika ada pesanan dari Malaysia yang dipesan secara online (via WhatsApp), ia mengaku tetap bisa memasarkan hasil kerajinan rotan melalui Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Â
Meski masih bias memasarkan rotan yang diproduksi ayahnya, namun Alia mengaku pesanan dari Malaysia tak seramai dulu. Â
Tapi ia bersyukur sebab mendapat Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang disalurkan lewat Bank BRI Unit Galing. Â
Alia mengatakan dengan adanya bantuan (BPUM) ia merasa sangat terbantu. Ia jadi memiliki modal untuk berusaha.
Di perbatasan Jagoi Babang, masyarakat masih bisa melakukan transaksi asalkan menggunakan Kartu PLB (Pas Lintas Batas). Kartu ini khusus digunakan untuk masyarakat yang ingin melakukan ekspor-impor produk antara Indonesia dan Malaysia. Â
Masa berlaku Kartu PLB adalah selama 1 tahun yang bisa diperpanjang bila dibutuhkan kembali. Alia pun mengaku bersyukur masih bisa menjual produknya meski harus lewat jalur yang jauh dari kediamannya. Â
Di ulang tahun BRI ke 125 yang mengangkat tema BRILian, BRI hadir di perbatasan untuk memberikan bantuan bagi para pengusaha kecil yang terdampak pandemi agar tetap dapat melanjutkan usahanya. Â
Detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan khususnya di masa pandemi. Â