Jakarta - Bidang perekonomian dan sosial sangat terdampak setelah hampir satu tahun COVID-19 di Indonesia. Hal ini dikhawatirkan melonjaknya angka kemiskinan pada 2021.
Picture Story
Foto: Potret Pemukiman Warga di Bantaran Rel

Sejumlah warga berprofesi sebagai pemulung beraktivitas di kawasan bantaran rel kereta api, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (17/12/2020).  Â
Hampir satu tahun COVID-19 telah menghantam Indonesia khususnya Jakarta. Hal tersebut membuat sejumlah dampak yang merugikan warga khususnya di bidang perekonomian dan sosial. Â
Perlu diketahui banyak para pekerja yang di PHK akibat kerugian perusahaan karena Pandemi COVID-19. Â
Menteri keuangan mengatakan, jika pemerintah tidak memberikan perlindungan sosial maka tingkat kemiskinan diprediksi akan naik dari 9,22 menjadi 10,96 persen. Â
Sebaliknya, jika pandemi COVID-19 tidak terjadi, Menkeu menyebutkan tingkat kemiskinan di Indonesia untuk pertama kalinya akan berada di bawah 9 persen, tepatnya 8,9 persen. Â
Menurut keterangan salah satu warga yang bekerja sebagai pemulung, semenjak COVID-19 mulai merebak di Jakarta, jumlah pemulung semakin banyak karena korban PHK (pemutusan hubungan kerja) akibat pandemi COVID-19. Dan para pemulung tersebut tinggal di bantaran rel kereta api. Â
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyebutkan pandemi COVID-19 berdampak pada meningkatnya jumlah penduduk miskin di Jakarta hingga 1,11 persen. Data tersebut ia dapat dari Badan Pusat Statistik DKI Jakarta. Â
Pandemi virus Corona (COVID-19) membuat badai pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di mana-mana. Akibatnya, angka kemiskinan di Indonesia kembali meningkat. Â
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, mengatakan tingkat kemiskinan pada 2021 akan meningkat bahkan berada di angka dobel digit. Total ada 28,37 juta penduduk yang diprediksi akan jatuh ke jurang kemiskinan. Â
Adanya peningkatan jumlah kemiskinan itu juga dibarengi dengan kenaikan jumlah pengangguran. Ada 10,4 juta orang yang diprediksi bakal menganggur di 2021. Â
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyebut sejak terjadi pandemi hingga sekarang, sekitar 2,6 juta orang Indonesia disebut telah kehilangan pekerjaan alias jadi pengangguran. Â
Berdasarkan fakta di lapangan, masih banyak warga yang saat ini belum kembali mendapatkan pekerjaan karena Pandemi COVID-19. Sehingga harapannya gerakan Pemilihan Ekonomi Nasional dan pemberian vaksin di tahun 2021 dapat menolong warga yang terdampak tersebut dengan membuka kembali banyak lapangan pekerjaan bagi perusahan swasta, BUMN, BUMD dan kantor pemerintahan. Â