Badau - Daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di Badau selalu unik untuk disimak seputar dunia perekonomiannya. Seperti apa sih kisahnya? Intip aja yuks.
Foto Bisnis
Agen BRILink di Perbatasan Ini juga Kecipratan Cuan Ringgit

Junaidi salah satu agen BRILink yang lumayan besar dan berada di Badau ini mengaku banyak mendapatkan keuntungan dan keunikan sepanjang perjalanan bisnisnya.
Sedikitnya kurang lebih 4 tahun ini ia mulai membangun usaha dengan berjualan Pakaian, mainan anak, hingga ATK (Alat Tulis Kantor) juga ia lakoni. Ditambah lagi dengan adanya Agen BRILink.
Menurutnya, banyak masyarakat yang terbantu dengan adanya Agen BRILink di perbatasan. Segala macam kegiatan dan aktivitas perekonomian di perbatasan juga amat sangat terbantu.
Semua transaksi keuangan baik untuk setor ataupun tarik tunai menjadi semakin lebih praktis dan mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar.
Terlebih banyak dari mereka yang memilih untuk menjadi TKW di negeri seberang Malaysia. Dengan adanya BRILink, semua transaksi baik itu hari libur ataupun tanggal merah, semua bisa terpenuhi. Sehingga memudahkan semua dalam bertransaksi keuangan.
Modal awal yang Junaidi siapkan untuk menjadi agen BRILink yakni dengan meminjam KUR dari Bank BRI sebesar Rp 25 juta. Uang itupun ia manfaatkan dan berhasil dikembalikannya tak lebih dari 1 tahun.
Semua modal yang ada diputar untuk melebarkan sayap bisnis Junaidi sampai menjadi besar seperti sekarang ini. Sedikitnya, dalam satu hari kini sudah ada kira-kira 60 kali transaksi keuangan lewat Agen BRILink miliknya. Nominalnya juga terbilang lumayan fantastis. Bisa mencapai Rp Rp 100 juta perbulan.
Ditengah pandemi COVID-19, transaksi keuangan di perbatasan Badau ini mulanya sedikit terganggu. Karena pintu PLBN Badau ditutup, maka orang luar ataupun orang Indonesia yang bekerja di Malaysia selalu memanfaatkan transaksi keuangan dengan Ringgit agen BRILink Badau.
Masih menurut Junaidi, segala kebutuhan seperti sembako, gas ataupun kebutuhan pangan dasar itu harganya pun menjadi sedikit lebih mahal. Karena harus mengambil dan Pontianak.
Meskipun demikian, lambat laun masyarakat diperbatasan ini juga sedikit sudah mulai terbiasa dengan gaya hidup 3M di tengah pandemi. Tak sedikit dari mereka yang sudah mulai membiasakan diri beraktivitas dalam kondisi seperti ini.