Jakarta - Cuaca ekstrem berdampak pada pendapatan para nelayan di utara Jakarta. Namun meski cuaca buruk, para nelayan tetap berusaha melaut demi penuhi kebutuhan hidup.
Foto Bisnis
Foto: Saat Nelayan Curhat Pendapatan Surut Gegara Cuaca Buruk

Cuaca ekstrem yang melanda kawasan pesisir turut berdampak pada pendapatan para nelayan di utara Jakarta.
Menurut keterangan para nelayan, saat ini tangkapan ikan menurun karena faktor cuaca buruk yang tidak menentu.
Cuaca yang tak menentu itu pun membuat pasokan penjualan ikan menurun dari hari biasanya.
Salah satu nelayan mengatakan saat ini hanya mendapatkan 60 kilogram ikan saja dalam sekali melaut.
Hal itu jauh berbeda dari bulan biasanya yang bisa mendapatkan 1 ton ikan.
Pada bulan Desember kemarin, para nelayan hanya mendapatkan Rp 2-3 juta dan itu harus dibagikan kepada anak buah kapal yang berjumlah 10-20 orang. Biasanya jika tangkapan ikan banyak, satu kru kapal nelayan bisa mendapatkan Rp 10 juta.
Hal tersebut berdampak pada minimnya stok ikan di tempat pelelangan ikan di Muara Angke.
Biasanya TPI Muara Angke menjadi tempat favorit bagi warga untuk mencari ikan segar.
Sebagai informasi, data produksi pendaratan ikan di pelabuhan Nizam Zachman Muara Baru Jakarta Utara periode Januari-November 2020 mencapai 65.983 ton dengan nilai mencapai Rp 1,3 triliun.
Kondisi cuaca yang tak menentu membuat sejumlah nelayan memilih untuk tak melaut karena hasil tangkapan yang tidak sebanding. Namun, sejumlah nelayan lainnya masih ada yang memilih melaut demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.