BST Terus Didistribusikan di DKI Jakarta

Petugas Bank DKI Jakarta melayani warga untuk pemberian Bantuan Sosial Tunai Pemprov DKI Jakarta dengan dibuatkan buku tabungan bansos Jakarta di SMKN 12,Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/1). Pemberian BST dengan nominal Rp. 300.000 per orang ini merupakan bantuan dari Pemprov DKI Jakarta untuk membantu warga yang terdampak pandemi COVID-19. Nantinya uang tersebut akan ditransfer ke rekening warga yang bersangkutan.

Seorang warga mendatangi SMKN 12, Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk mengambil Bantuan Sosial Tunai atau BST, Senin (18/1/2021).

Proses pembagian Bantuan Sosial Tunai atau BST dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Jaga jarak hingga memakai masker diterapkan di SMKN 12.

Bantuan ini disalurkan setiap bulannya selama 4 bulan ke depan.

Dalam penyaluran bansos tunai ini, Pemprov DKI Jakarta menggandeng Bank DKI.

BST tersebut disalurkan melalui rekening dan diberikan dalam bentuk kartu tabungan dan kartu ATM Bank DKI.

Warga yang akan mengambil bansos dicek suhu tubuhnya sebelum memasuki MKN 12, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Bansos tunai DKI disalurkan kepada 1.055.216 penerima manfaat di DKI Jakarta secara bertahap mulai Januari tahun 2021.

Distribusi bansos tunai yang dilakukan Bank DKI bersama Dinsos Pemerintah Provinsi DKI Jakarta per titik lokasinya maksimal hanya melayani maksimal 500 orang penerima BST per hari. Alasannya menjalankan protokol kesehatan.

Setiap penerima bantuan sosial akan menerima undangan paling lambat H-1 sebelum pelaksanaan distribusi dan undangan disampaikan oleh kasatpel sosial hingga RT RW untuk selanjutnya diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Tidak semua warga DKI Jakarta menerima BST Rp 300 ribu per bulan ini. Bantuan hanya diberikan pada penerima bansos sembako 2020 hasil pembaruan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta.

Penyaluran BST Rp 300 ribu per bulan dilakukan pada Januari-April 2021 melalui rekening Bank DKI. Bantuan diperoleh 40 ribu penerima per hari, 160 sekolah titik distribusi, dan 50 penerima per petugas.