Kudus - Jelang Imlek, pesanan barongsai di Kudus, Jateng, turun. Hal ini karena Gubernur Jateng meminta perayaan Imlek yang berpotensi menimbulkan kerumunan ditiadakan.
Foto Bisnis
Kisah Pilu Perajin Barongsai Jelang Imlek

Alvis Rezando (23) warga Desa Loram Kulon Kecamatan Jati, Kudus, salah seorang perajin barongsai tengah mengerjakan pesanan dari Pontianak, Kalimantan Barat.
Reza mengatakan saat ini untuk pesanan barongsai cenderung mengalami penurunan saat pandemi. Dia menyebutkan penurunan sampai 50 persen.Β
Reza mengaku banyak orang yang sudah pesan barongsai dibatalkan. Hal tersebut karena adanya peniadaan atraksi barongsai saat perayaan Imlek nanti.
Dia mengaku ada dua model barongsai yang dibuat. Foshan atau yang disebut dengan kucing dan Hok Shan atau jenis bebek. Kepala barongsai yang dibuat berdiameter 145 cm.Β
Adapun proses pembuatan barongsai membutuhkan waktu dua minggu. Proses pembuatan mulai dari membuat kerangka, mengecat, hingga memasang aksesoris. Sedangkan untuk bahan seperti bulu domba didatangkan dari Tiongkok.
Reza mematok harga bervariasi tergantung model barongsai. Untuk barongsai Hok Shan dibandrol Rp 5,5 juta, sedangkan Foshan dipatok harga Rp 6 juta. Barongsai buatannya laku sampai luar pulau Jawa, seperti Medan dan Pontianak.