Malang - Meskipun usahanya sederhana, klaster cendol dawet sagu Lasah memiliki perputaran uang yang aktif. Uniknya, semua bermula dan bermuara di BRI.
Foto Bisnis
Perputaran Uang Klaster Cendol Dawet Binaan BRI

Kerap dipandang sebelah mata, sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) cendol dawet sagu dari Dusun Lasah, Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang justru berhasil menggerakkan ekonomi kerakyatan.
Bermula dari program klaster BRI, para Mantri sukses menggali potensi yang ada dari para pedagang cendol dawet sagu di wilayah ini.
Usaha cendol dawet bukanlah sesuatu yang baru di Dusun Lasah. Konon, usaha ini sudah berjalan turun temurun di tiga generasi.
Dimulai dari tahun 1970-an hingga saat ini. Pasang surut kerap dialami para pedagang, namun saat ini kondisinya semakin membaik berkat adanya perhatian dari berbagai pihak terhadap para pedagang cendol dawet sagu di Lasah.
Mantri penemu klaster cendol dawet Anindya Kristanti mengaku tidak sengaja menemukan klaster ini.
Potensi yang ada dari pedagang cendol dawet yang berjumlah 36 orang ini cukup besar.
Dari perkumpulan awal, tercetus ide untuk membentuk sebuah paguyuban atau komunitas cendol dawet sagu Lasah demi membantu memajukan perekonomian para pedagang.
Melalui pelatihan dari BRI, klaster cendol dawet sagu dari Lasah ini tak hanya mempelajari pembuatan cendol dawet yang lebih higienis dan sehat, tapi juga belajar memanfaatkan teknologi dalam proses pembuatannya untuk dapat berkembang lebih maju ke depannya.
Pelatihan dan perkumpulan yang kerap dilakukan pada tanggal 25 setiap bulannya juga membantu klaster ekonomi ini dapat menjaga kekeluargaan mereka.
Dengan terbentuknya klaster ekonomi cendol dawet sagu, perekonomian masyarakat yang ada di Dusun Lasah kini lebih meningkat lagi.
CSR yang telah diberikan oleh BRI dapat meningkatkan omzet, penjualan, serta memperluas wilayah penjualan para pedagang untuk menggerakkan perekonomian mereka.
BRI juga tak hanya memberi bantuan pengecatan rombong, tapi juga memberikan sarana prasarana yang dapat mendukung kegiatan berjualan yang nyaman bagi para pedagang seperti payung, tempat atau mangkuk batok, dan alat press.