Banten - Sebanyak 8 juta bulk vaksin kembali mendarat di Bandara Soetta. Vaksin Sinovac tahap ke-14 itu tiba di Indonesia dan diterima langsung oleh Erick Thohir.
Foto Bisnis
Erick Thohir Terima 8 Juta Bulk Vaksin Sinovac

Indonesia kini sudah memiliki 75,9 juta vaksin. Artinya jika satu orang menggunakan dua dosis maka cukup untuk 37,5 juta rakyat Indonesia.
Hingga kini, pemerintah sudah memvaksinasi sebanyak 26,9 juta ampul. Dari data Bio Farma disebutkan dengan kedatangan vaksin tahap ke-14 ini Indonesia sudah menerima 3 juta dosis vaksin jadi produksi Sinovac. Serta dalam bentuk bahan baku atau bulk 81,5 juta dosis vaksin Sinovac.
Setelah diolah Bio Farma akan menjadi 65,5 juta dosis vaksin jadi, sehingga secara total, terdapat 75,9 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi. Secara total kedatangan 83,9 juta dan 8 juta dosis, tapi setelah diproduksi diestimasi menghasilkan secara total 75,9 juta dosis vaksin (Sinovac dan lainnya).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang menerima dan melihat langsung kedatangan vaksin itu di bandara Soekarno Hatta.
Vaksin lainnya yakni ada 6,41 juta dosis vaksin AstraZeneca, 1 juta dosis vaksin jadi produksi Sinopharm, yang 500.000 merupakan hibah Uni Emirat Arab (UEA). Pemerintah berkomitmen agar masyarakat lebih sehat dengan fokus pada penanganan pandemi. Menurut Erick Thohir vaksinasi ini adalah game changer yang harus didukung protokol kesehatan agar menjadi berkelanjutan.
Erick menyebutkan saat ini memang jika dibandingkan dengan Asia Tenggara yang vaksinasinya sudah tinggi. Namun Indonesia tak berpuas diri jika dibandingkan dengan negara besar lain seperti China dan Amerika Serikat (AS).
Dia mengharapkan ekonomi nasional bisa tumbuh lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. Dengan Prediksi Indonesia ekonominya bakal tumbuh seperti di tahun sebelumnya 4-5% pada akhir tahun ini. Meskipun demikian, Dukungan dari semua orang bahkan sampai disiplin protokol kesehatan, menggunakan masker dan menjaga jarak menjadi kunci utama.