Lebanon - Krisis ekonomi yang parah membuat Lebanon disebut bagai 'neraka' oleh warganya sendiri. Hiperinflasi dan kelangkaan bahan pokok membuat situasi tak tertahankan.
Foto Bisnis
Waduh, Krisis Ekonomi Bikin Lebanon Bagai Neraka

Kemacetan kendaraan mengantre untuk mengisi bahan bakar dari sebuah pompa bensin pada 02 Juli 2021 di Beirut, Lebanon. Marwan Tahtah/Getty Images Â
Lebanon sedang mengalami krisis ekonomi terburuk di dunia. AP Photo/Hussein Malla Â
Lebanon gagal membayar utangnya tahun lalu, mata uangnya telah kehilangan sekitar 85% nilainya, dan kemiskinan menghancurkan negara yang pernah dianggap sebagai surga kemakmuran di kawasan itu. Marwan Tahtah/Getty Images Â
Seperti dilansir Associated Press, Jumat (9/7/2021), sekitar 6 juta warga Lebanon tengah menghadapi realita baru di mana keseharian mereka diwarnai kelangkaan dan kekurangan berbagai bahan pokok termasuk obat-obatan, bahan bakar dan suku cadang untuk mobil. Lebanon diketahui sangat bergantung pada impor. AP Photo/Hassan Ammar Â
Pandemi virus Corona (COVID-19) semakin mempersulit situasi, dengan rumah-rumah sakit di Lebanon yang dulunya menjadi salah satu yang terbaik di kawasan, harus ikut berjuang. Diego Ibarra Sanchez/Getty Images Â
Krisis ekonomi dan finansial diketahui membuat aliran listrik hanya bertahan selama beberapa jam setiap harinya. AP Photo/Hussein Malla Â
Aliran listrik yang hanya bertahan beberapa jam setiap hari memicu kelangkaan bahan bakar diesel yang dibutuhkan untuk generator dan memicu kurangnya perlengkapan medis serta obat-obatan. AP Photo/Hussein Malla Â
Krisis yang berawal dari akhir tahun 2019 ini diketahui berakar pada praktik korupsi dan salah urus oleh pemerintah selama bertahun-tahun. AP Photo/Hussein Malla Â
Situasi politik di Lebanon yang diwarnai perang sipil antara kelas-kelas politik telah berakumulasi pada penumpukan utang dan tidak bisa berbuat banyak untuk mendorong industri lokal, sehingga memaksa negara ini bergantung pada impor untuk nyaris semuanya. AP Photo/Hussein Malla Â
Mata uang Lebanon kehilangan lebih dari 90 persen nilainya, dengan bank-bank membatasi penarikan dan transfer sementara hiperinflasi berkobar. Lebih dari separuh populasi Lebanon terjerumus ke dalam kemiskinan. Marwan Tahtah/Getty Images Â