Jakarta - Pandemi Corona membuat sejumlah warga terpaksa menggadaikan harta benda untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mulai dari emas hingga kendaraan.
Foto Bisnis
Minta Ampun! Gegara Corona Warga Gadaikan Harta Benda

Petugas Pegadaian menerima barang jaminan berupa emas dari nasabah di Pegadaian Pusat, Jakarta, Jumat (6/8/2021).
Di Indonesia pandemi COVID-19 memasuki tahun kedua, kondisi keuangan masyarakat pun kian tertekan.
Pandemi memukul setiap aspek kehidupan warga di Indonesia, barang-barang berharga yang diinvestasikan pun mau tidak mau direlakan untuk memenuhi kebutuhan.
Tak sedikit dari warga mencari jalan keluar dengan mulai menjual barang investasi maupun menggadaikannya.
Salah satunya untuk membayar sekolah anak hingga kebutuhan sehari-hari, beberapa warga mengaku pendapatannya berkurang atau dipotong seiring penerapan PPKM yang membuat mereka harus work from home (WFH).
Sementara pengeluaran warga pun tetap berjalan seperti biaya listrik, makan, internet hingga biaya sekolah anak-anak.
Sebagian masyarakat mulai habis-habisan bertahan hidup dengan menjual dan menggadaikan asset-aset yang dimilikinya.
Banyaknya warga yang menggadaikan barang berharga saat pandemi terlihat di Pegadaian, Jakarta, Jumat (6/8/2021).
Satu persatu warga hilir mudik bergiliran untuk menggadaikan jaminan berupa emas batangan, perhiasan, barang elektronik dan barang berharga lainnya.
Barang berharga seperti kendaraan mobil juga digadaikan warga guna menyambung kehidupan kala pandemi, maupun memenuhi kebutuhan lainnya.
Deretan kendaraan mobil terparkir di gudang penyimpanan kendaraan PT Pegadaian, Jakarta Timur. Sebanyak 160 kendaraan mobil masih menjadi barang jaminan dari para nasabah yang menggadaikannya.
Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Pegadaian (Persero) Basuki Tri Andayani merinci barang jaminan emas mendominasi sebanyak 98 persen.
Sementara 2 persennya berupa barang non emas seperti kendaraan bermotor, barang elektronik dan alat rumah tangga.