Ponorogo - Ini adalah Ketela pandemir, salah satu jenis ketela yang sering ditanam sebagai tanaman sela di Ponorogo. Bobotnya bisa sampe ada yang 5 kilogram loh.
Foto Bisnis
Wow! Ketela Pandemir Ini Bisa Berbobot 5 Kg
Dengan masa tanam sembilan bulan hingga setahun, bobot satu umbi ketela ini bisa mencapai tiga hingga lima kilogram. Lihat deh perbandingannya ketela ini dengan petaninya.
Pantauan detikcom, besarnya ketela pandemir ini tidak seperti ketela pada umumnya. Ukurannya bisa sampai sebesar kentongan.
Petani ketela di Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo, Jairan (40) ini sedang mencabut ketela yang ditanamnya selama kurang lebih satu tahun.
Jairan menjelaskan ketela pandemir jadi salah satu komoditas andalan warga setempat. Sebab, ketela ini paling cocok diolah jadi makanan tradisional, gaplek.
Saat ini harga gaplek yang dibuatnya mencapai harga Rp 2.100 per kilogram dari petani. Beginilah salah satu pengolahan ketela tersebut. Untuk menghilangkan zat beracun, ketela direndam selama 2 hari, biasanya umbi ketela dipotong dan dijemur hingga kering untuk menghilangkan racunnya. Biasanya dijemur selama empat hingga tujuh hari, setelah kering baru diolah kembali.
Harga ketela ini jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 1.500 hingga Rp 1.700 per kilogram. Dia pun berharap harga ini terus bertahan supaya kesejahteraan petani bisa meningkat.

Ketela pandemir menjadi salah satu tanaman khas Pangkal, Sawoo. Warga tidak pernah membeli bibit atau batang singkong. Melainkan sudah mengambil bibit dari batang sebelumnya. Sehingga biaya produksi bisa ditekan.