Jakarta - Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau progres pembangunan tanggul laut di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara. Beginilah potretnya.
Foto Bisnis
Berompi Proyek, Luhut-Anies Cek Penangkal Banjir Rendam Jakarta
Kamis, 16 Sep 2021 14:45 WIB
Kegiatan ini bertujuan untuk memantau perkembangan pembangunan tanggul Jakarta Utara. Terlebih Jakarta terancam tenggelam pada 2030 berdasarkan hasil penelitian akibat penurunan muka tanah. Proses pembuatan tanggul Jakarta itu terus dilakukan.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau tanggul laut di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, Kamis (16/9).
Menurut Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Dudi Gardesi mengatakan, program pembangunan tanggul laut untuk mengantisipasi banjir rob di utara Jakarta belum banyak kemajuan. Pemprov DKI hanya mengerjakan beberapa proyek untuk menambal limpasan air yang mulai membanjiri wilayah utara Jakarta.
Pembangunan tanggul dilakukan oleh Pelindo (Pelabuhan Indonesia) sepanjang 1.200 meter dengan ketinggian mencapai tiga meter. Direncanakan dibangun setinggi 4,8 meter untuk memberikan perlindungan limpasan air sampai 50 tahun ke depan.
Oleh karena itu tanggul laut yang saat ini dikerjakan oleh PUPR ini terus dilakukan guna mencegah Jakarta Tenggelam. Menurut NASA Jakarta akan tenggelam pada tahun 2030 atau 2050. Kenaikan permukaan laut akan mengancam warga kawasan pesisir di Indonesia, seperti Jakarta, Semarang, dan Demak.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pun sempat mengatakan hal serupa karena pemanasan global dan permukaan air yang semakin turun. Menurut Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI pernah menyampaikan proyeksi permukaan laut pada 2050 dan 2100 akan naik 25-50 sentimeter (cm).
Harus diakui bahwa Ibu Kota mengalami penurunan permukaan tanah. Tapi Riza Patria menampik bahwa 10 tahun lagi Jakarta akan tenggelam yang menjadi alasan pemindahan ibu kota negara. Saat ini Pemprov DKI Jakarta terus mengantisipasi penurunan permukaan tanah dengan berbagai cara. Salah satunya pipanisasi air di Jakarta melalui PAM Jaya.
Bahkan Banjir rob yang sering menggenangi sejumlah kawasan di Jakarta Utara menandakan bahwa posisi tanah di lokasi itu sudah semakin rendah daripada lautan. Jika kondisi itu terus dibiarkan, maka kawasan Jakarta Utara akan semakin cepat tenggelam.
