Perajin Layangan Naga Panen Cuan Kala Pandemi Melanda

Foto Bisnis

Perajin Layangan Naga Panen Cuan Kala Pandemi Melanda

Robby Bernardi - detikFinance
Sabtu, 25 Sep 2021 17:31 WIB

Pekalongan - Seorang warga Pekalongan kehilangan pendapatan usaha sound system imbas pandemi. Kini, ia bangkit lewat hobi bermain layangan yang justru membawa cuan.

Seorang warga Pekalongan kehilangan pendapatan usaha sound system imbas pandemi. Kini, ia bangkit lewat hobi bermain layangan yang justru membawa cuan.

Ya, Achmad Farid (37) Warga RT 02 RW 11, Kelurahan Medono, Kota Pekalongan ini, sudah dua tahun alih profesi sebagai perajin layangan naga. Berbagai pesanan datang dari Kota Pekalongan maupun luar kota.

Seorang warga Pekalongan kehilangan pendapatan usaha sound system imbas pandemi. Kini, ia bangkit lewat hobi bermain layangan yang justru membawa cuan.

Membuat layangan naga dengan panjang 100 meter tersebut bukanlah hal yang mudah. Awalnya, Achmad Farid ini mencoba dan gagal. Namun, karena menyukai layangan dirinya pantang menyerah, akhirnya berhasil.

Seorang warga Pekalongan kehilangan pendapatan usaha sound system imbas pandemi. Kini, ia bangkit lewat hobi bermain layangan yang justru membawa cuan.

Saat ini, Farid menerima pesanan melalui media online, dari berbagai kota, termasuk sampai Demak.

Seorang warga Pekalongan kehilangan pendapatan usaha sound system imbas pandemi. Kini, ia bangkit lewat hobi bermain layangan yang justru membawa cuan.

Kini, ia membuat layang-layang spesialis naga. Dari bahan sampah plastik, hingga bahan kain. Harganya pun bervariasi dari Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta.Β  Untuk harga Rp 5 juta layangan terbuat dari kain . Dalam sebulan, ia bisa membuat layangan naga tiga hingga empat buah layangan.

Seorang warga Pekalongan kehilangan pendapatan usaha sound system imbas pandemi. Kini, ia bangkit lewat hobi bermain layangan yang justru membawa cuan.

Ya, musim kemarau didukung banyak lahan persawahan usai panen ini, menjadikan warga antusias bermain layangan.

Seorang warga Pekalongan kehilangan pendapatan usaha sound system imbas pandemi. Kini, ia bangkit lewat hobi bermain layangan yang justru membawa cuan.

Untuk menerbangkan layangan naga ini, memang perlu latihan, tidak semua orang bisa, karena perlu trik tersendiri. Satu layangan naga plastik, bisa membutuhkan dua hingga lima orang untuk bisa mengudara.

Seorang warga Pekalongan kehilangan pendapatan usaha sound system imbas pandemi. Kini, ia bangkit lewat hobi bermain layangan yang justru membawa cuan.

Layangan naga ini, kini memang tengah tren di Pekalongan dan sekitarnya.

Perajin Layangan Naga Panen Cuan Kala Pandemi Melanda
Perajin Layangan Naga Panen Cuan Kala Pandemi Melanda
Perajin Layangan Naga Panen Cuan Kala Pandemi Melanda
Perajin Layangan Naga Panen Cuan Kala Pandemi Melanda
Perajin Layangan Naga Panen Cuan Kala Pandemi Melanda
Perajin Layangan Naga Panen Cuan Kala Pandemi Melanda
Perajin Layangan Naga Panen Cuan Kala Pandemi Melanda
Hide Ads