Jakarta - Pendanaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung kini bisa dibiayai salah satunya dengan APBN. Yuk tengok proyek yang kini dibiayai APBN tersebut.
Foto Bisnis
Melihat Proyek Kereta Cepat yang Kini Pakai Duit Rakyat

Proyek itu diketahui memiliki sejumlah masalah, mulai dari kendala pembebasan lahan hingga bengkaknya biaya pembangunannya yang terjadi sejak 2020. Agung Pambudhy/detikcom.
Dalam catatan detikcom, total pembengkakan biaya proyek kereta cepat telah mencapai US$ 1,9 miliar atau mencapai Rp 26,9 triliun. Agung Pambudhy/detikcom.
Awalnya pembengkakan ditemukan pada November 2020, saat itu pembengkakan biaya proyek tercatat mencapai US$ 2,5 miliar atau totalnya menjadi US$ 8,6 miliar. Agung Pambudhy/detikcom.
Masalah selanjutnya, bahwa BUMN yang menjadi perusahaan patungan membangun proyek itu mengalami masalah keuangan karena terimbas pandemi. Konsorsium kereta cepat sendiri terdiri dari empat BUMN, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PTPN VIII. Rengga Sencaya/detikcom.
Karena proyeknya terancam mangkrak, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bergegas menyelamatkan mega proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Jokowi memutuskan pendanaan proyek tersebut kini akan dibiayai dengan APBN. Agung Pambudhy/detikcom.
Kini Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dipercaya untuk memimpin Komite Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung. Wisma Putra/detikcom.
Jokowi sendiri pernah mengatakan bahwa dirinya tak ingin proyek Kereta Cepat dibiayai oleh APBN. Dalam catatan detikcom, Jokowi pernah mengucapkan hal itu saat groundbreaking proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada Januari 2016. Wisma Putra/detikcom.
Kini, APBN boleh ikut campur dalam pendanaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung setelah Jokowi mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung. Wisma Putra/detikcom.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga pun membeberkan alasan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung kini bisa didanai APBN, yakni karena perusahaan milik negara yang patungan membangun proyek tersebut keuangannya sedang terganggu imbas pandemi COVID-19. Agung Pambudhy/detikcom.
Foto: Wisma Putra