Perajin Topeng Mencoba Bertahan di Tengah Pendemi

Foto Bisnis

Perajin Topeng Mencoba Bertahan di Tengah Pendemi

Eko Susanto - detikFinance
Sabtu, 16 Okt 2021 18:46 WIB

Magelang - Khoirul Mutaqin (33) asal Magelang belajar membuat topeng secara autodidak hingga akhirnya menjadi pekerjaannya. Namun selama pandemi ini, pesanan topeng sepi.

Khoirul Mutaqin (33) belajar membuat topeng secara autodidak hingga akhirnya menjadi pekerjaannya. Namun selama pandemi ini, pesanan topeng sepi. Saat ditemui detikcom di rumahnya Dusun Wonolelo RT 04/RW 09, Desa Bandongan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dia tengah menatah untuk membuat topeng.

Saat ditemui detikcom di rumahnya Dusun Wonolelo RT 04/RW 09, Desa Bandongan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dia tengah menatah untuk membuat topeng.

Khoirul Mutaqin (33) belajar membuat topeng secara autodidak hingga akhirnya menjadi pekerjaannya. Namun selama pandemi ini, pesanan topeng sepi. Saat ditemui detikcom di rumahnya Dusun Wonolelo RT 04/RW 09, Desa Bandongan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dia tengah menatah untuk membuat topeng.

Topeng yang dibuatnya dengan bahan kayu pule. Untuk ukuran standar topeng dengan lebar antara 15-16 cm, sedangkan tingginya 19-20 cm.

Khoirul Mutaqin (33) belajar membuat topeng secara autodidak hingga akhirnya menjadi pekerjaannya. Namun selama pandemi ini, pesanan topeng sepi. Saat ditemui detikcom di rumahnya Dusun Wonolelo RT 04/RW 09, Desa Bandongan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dia tengah menatah untuk membuat topeng.

Membuat topeng tersebut secara resmi ditekuni sejak tahun 2015 atau 2016. Bahkan berkat dorongan dari temannya, Irul pada tahun 2017 mengikuti pameran di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Khoirul Mutaqin (33) belajar membuat topeng secara autodidak hingga akhirnya menjadi pekerjaannya. Namun selama pandemi ini, pesanan topeng sepi. Saat ditemui detikcom di rumahnya Dusun Wonolelo RT 04/RW 09, Desa Bandongan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dia tengah menatah untuk membuat topeng.

Khoirul Mutaqin telah membuat lebih dari 400 jenis di luar topeng yang pakem dan klasik.

Khoirul Mutaqin (33) belajar membuat topeng secara autodidak hingga akhirnya menjadi pekerjaannya. Namun selama pandemi ini, pesanan topeng sepi. Saat ditemui detikcom di rumahnya Dusun Wonolelo RT 04/RW 09, Desa Bandongan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dia tengah menatah untuk membuat topeng.

Sebelum datangnya pandemi COVID-19, pesanan untuk membuat topeng diakui ramai. Dalam sebulan rata-rata minimal 5-10 topeng, sedangkan saat pandemi ini dalam sebulan dapat satu pesanan telah bersyukur.

Khoirul Mutaqin (33) belajar membuat topeng secara autodidak hingga akhirnya menjadi pekerjaannya. Namun selama pandemi ini, pesanan topeng sepi. Saat ditemui detikcom di rumahnya Dusun Wonolelo RT 04/RW 09, Desa Bandongan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dia tengah menatah untuk membuat topeng.

Irul menuturkan, semenjak awal pandemi hingga sekarang telah ada sekitar 20 sampai 30 pesanan untuk membuat topeng. Termasuk salah satunya pesanan dari budayawan Sujiwo Tejo.

Khoirul Mutaqin (33) belajar membuat topeng secara autodidak hingga akhirnya menjadi pekerjaannya. Namun selama pandemi ini, pesanan topeng sepi. Saat ditemui detikcom di rumahnya Dusun Wonolelo RT 04/RW 09, Desa Bandongan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dia tengah menatah untuk membuat topeng.

Khoirul Mutaqin menjual topeng itu denga harga bervariasi, mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 800 ribu.

Perajin Topeng Mencoba Bertahan di Tengah Pendemi
Perajin Topeng Mencoba Bertahan di Tengah Pendemi
Perajin Topeng Mencoba Bertahan di Tengah Pendemi
Perajin Topeng Mencoba Bertahan di Tengah Pendemi
Perajin Topeng Mencoba Bertahan di Tengah Pendemi
Perajin Topeng Mencoba Bertahan di Tengah Pendemi
Perajin Topeng Mencoba Bertahan di Tengah Pendemi
Hide Ads