Klaten - Di sela-sela kegiatan belajar, para santri di PP Al Qohar Klaten mampu memproduksi tas kualitas ekspor. Negara tujuan seperti Singapura, Hongkong hingga Swiss.
Foto Bisnis
Keren! Tas Santri di Klaten Ini Dijual Hingga ke Mancanegara

Pondok pesantren selama ini identik hanya belajar ilmu agama. Tapi di Pondok Pesantren Al Qohar, Desa Malangan, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah anggapan itu tidak sepenuhnya benar karena ponpes tersebut mampu mengekspor tas ke berbagai negara.
Salah satu pengasuh pondok yang juga perintis produksi tas, Khusnul Istariati (34) mengatakan tas yang diproduksi di pondok pesantren itu telah dieskpor ke Singapura, Brunei Darussalam, Hong Kong hingga Swiss.
Wanita yang kerap dipanggil Ria itu menceritakan usaha tas itu diawali dari hobinya sejak kuliah. Setelah menikah dan kelahiran anak pertama mulailah membuat tas sebagai usaha. Dalam hal pemasaran, kata Ria, yang berperan suaminya, Abdul Haris dengan sistem online. Mulai usaha 2011 saat anak saya pertama lahir.
Menurut Ria, selain Swis ada peminat dari Inggris dan Perancis yang bertanya. Tapi selama ini yang paling banyak adalah ke Swiss. Soal harga, sebut Ria, ada yang Rp 60.000- Rp 500.000, tergantung peruntukan. Produksi dibantu 15 orang, termasuk santri.
Dikatakan Ria, omset per bulan Rp 50 juta atau Rp 70 juta. Tapi kadang hanya Rp 10 juta dan tidak pasti meskipun bisa menopang kegiatan pondok. Selama pandemi, ujar Ria memang juga berdampak. Termasuk untuk tenaga kerja yang diserap menjadi berkurang. Awalnya bisa 15 orang, pandemi ini tim jadi 9 orang. Sekarang jadi 5- 6 orang saja karena ada pandemi tapi untuk model tasnya sudah banyak," pungkas Ria.