Grobogan - Garam yang dihasilkan dari Desa Jono, Kabupaten Grobogan, Jateng, tergolong unik. Pasalnya, bahan baku berasal dari sumur yang sangat jauh dari lautan.
Foto Bisnis
Ajaib! Bahan Baku Garam Made in Grobogan Jauh dari Laut

Desa Jono terletak di Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jateng lokasinya sangat jauh dari lautan. Tetapi, justru di sini menjadi salah satu sentra penghasil garam.
Jika biasanya garam diolah dari air laut, beda dengan warga Desa Jono, justru mengolah garam dari air sumur yang jauh dari laut.
Sumber mata air setempat berasa asin sehingga oleh warga dimanfaatkan untuk menciptakan garam.
Proses untuk menciptakan garam di Desa Jono dilakukan secara tradisional. Â
Warga setempat meyakini pembuatan garam yang turun temurun itu sudah ada sejak ratusan tahun silam.
Bahan baku yang ditaruh dalam wadah bambu dijemur di bawah sinar matahari. Nanti, garam akan mengkristal dengan sendirinya.
Garam dijemur selama 10-15 hari dengan estimasi panen minimal 50 kilogram.
Petani garam bernama Kuswati (42) mengatakan, cita rasa garam khas Desa Jono ini asin mengarah ke gurih.
Secara ilmiah, sumber mata air berasa asin karena faktor alami dampak dari pegunungan Kendeng.
Grobogan sendiri dikelilingi Pegunungan Kendeng yang merupakan gunung kapur yang mengandung banyak mineral, termasuk di antaranya natrium (Na), kalsium (Ca), kalium (K), magnesium (Mg), belerang (S), klorida (Cl), dan sebagainya.
detikcom bersama BRI mengadakan program Sinergi Ultra Mikro di Bandar Lampung dan Semarang untuk memantau upaya peningkatan inklusi finansial masyarakat melalui sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM dalam Holding Ultra Mikro. Holding Ultra Mikro berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan untuk peningkatan UMKM di Tanah Air. Untuk informasi lebih lengkap, ikuti beritanya di https://sinergiultramikro.detik.com/