Jakarta - Industri penerbangan menjadi salah satu sektor yang terpukul cukup keras saat pandemi virus corona merebak. Banyak maskapai dunia yang terpaksa gulung tikar.
Foto Bisnis
Ini Dia 6 Maskapai Penerbangan Dunia yang Kolaps Dihantam COVID-19

Maskapai asal Italia, Alitalia resmi menutup bisnis penerbangannya secara permanen setelah 74 tahun mengudara. Pemerintah telah menggelontorkan miliaran euro untuk menyelamatkan perusahaan, namun sayangnya Alitalia tak mampu bertahan mengatasi persaingan global dan beradaptasi dengan perubahan di sektor penerbangan. Foto: ITA via LaPresse/AP
Alitalia digantikan dengan maskapai nasional baru bernama ITA. Namun, para awak kabin yang dipekerjakan kembali dibayar terlalu murah dibanding saat berseragam Alitalia dan memicu aksi protes. Aksi Protes ini cukup menyita perhatian, karena para awak kabin protes dengan melepas baju. Foto: Dok. Instagram/simonaberterame
Latam Airlines Group, maskapai terbesar di kawasan Amerika Latin pun tumbang dihajar Corona. Mereka tak kuat lagi menanggung beban finansial.Β Sebelum ada pandemi Corona, Latam sempat mencatatkan keuntungan. Namun setelah badai Corona datang, maskapai akhirnya kolaps karena permintaan global turun drastis. Foto: (Facebook)
Maskapai penerbangan asal Meksiko, Aeromexico mengajukan kebangkrutan di pengadilan Amerika Serikat. Permohonan ini dilakukan karena maskapai telah terpukul akibat krisis virus Corona. Foto: iStock
Philippine Airlines Inc, maskapai penerbangan asal Filipina mengajukan kebangkrutan di New York. Hal ini karena perusahaan tak mampu menahan tekanan yang terjadi hampir dua tahun. Pandemi COVID-19 mempengaruhi semua lini bisnis termasuk penerbangan benar-benar menghancurkan bisnis maskapai. Foto: iStock
Maskapai penerbangan asal Thailand, Thai Airways International memutuskan untuk mengurangi armada dan tenaga kerjanya. Thai Airways yang tengah berjuang bertahan hidup akan menjual 42 unit pesawat dan melakukan pemangkasan pada sepertiga karyawannya. Foto: AFP/Jack Taylor
Garuda Indonesia, maskapai penerbangan asal Indonesia kini dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Maskapai nasional ini terlilit utang hingga kerugian bulanan yang cukup besar. Garuda diambang pailit. Foto: Dok. Garuda Indonesia
Garuda Indonesia terpukul karena pasar yang ambruk dampak dari pandemi COVID-19. Jumlah penumpang tidak maksimal, sementara armada dan karyawan masih normal, tentu hal ini menimbulkan kerugian bagi Garuda. Santer kabar Garuda Indonesia akan digantikan dengan Pelita Air Service. Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom