Kulon Progo - Hidup di dalam hotel prodeo tak membatasi produktivitas warga binaan di Kulon Progo. Mereka tetap mampu meraup cuan lewat pembuatan rambut palsu atau wig.
Foto Bisnis
Kala Warga Binaan di Kulon Progo Raup Cuan dari Balik Jeruji Besi

Hidup di dalam hotel prodeo tak membatasi produktivitas warga binaan di Rumah Tahanan Kelas II B Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mereka pun tetap mampu meraup cuan melalui kegiatan memproduksi rambut palsu atau wig.
Diketahui, pembuatan wig ini merupakan kerjasama antara Rutan Kelas II B Wates dengan PT. Sung Chang Indonesia, salah satu pabrik wig yang berlokasi di Wates, Kulon Progo.
Sekitar 25 warga binaan dilibatkan dalam proses pembuatan wig di dalam kompleks rutan tersebut. Sebelumnya warga binaan telah mendapat pelatihan pembuatan wig oleh utusan pabrik selama kurang lebih satu bulan.
Aktivitas warga binaan ini dihargai dengan upah yang dihitung berdasarkan jumlah wig yang dihasilkan. Kepala Rutan Kelas II B Wates, Deny Fajariyanto menerangkan setiap satu wig jadi, warga binaan dapat memperoleh cuan atau premi sekitar Rp 8 ribu untuk wig jenis colbi, Rp 15 ribu jenis elody dan tertinggi Rp18 ribu jenis dorci.
Uang yang didapat itu bisa dicairkan saat warga binaan keluar dari penjara atau diserahkan kepada keluarga ketika menjenguk mereka di rutan.
Selain memperoleh cuan, warga binaan yang terlibat dalam kegiatan ini juga berkesempatan kerja di pabrik wig yang telah bekerjasama dengan Rutan Kelas II B Wates, Kulon Progo. Deny mencatat sudah ada sekitar 6 warga binaan yang langsung diterima kerja di pabrik wig tanpa syarat apapun.
Deny mengatakan kegiatan pembuatan wig ini terbuka bagi seluruh warga binaan di Rutan Kelas II Wates. Tidak ada syarat spesifik, yang terpenting adalah warga punya niat dan semangat kerja, serta dianggap berkelakuan baik.