Siasat Petani Bawang Merah Saat Harga Naik Turun

Foto Bisnis

Siasat Petani Bawang Merah Saat Harga Naik Turun

Jalu Rahman Dewantara - detikFinance
Jumat, 05 Nov 2021 17:03 WIB

Jakarta - Petani di Kulon Progo mengolah bawang merah menjadi kemasan yang telah digoreng. Lebih untung dan efektif menyiasati harga bawang merah yang naik turun.

Perempuan Tani di Kulon Progo Raup Cuan dari Bawang Goreng

Fluktuasi harga bawang merah tak jadi soal bagi petani di Kelurahan Srikayangan, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka tetap bisa memperoleh banyak cuan dengan menjual bawang merah yang telah diolah menjadi bawang goreng kemasan.

Perempuan Tani di Kulon Progo Raup Cuan dari Bawang Goreng

Diberi nama Superbram, produk olahan bawang merah kreasi petani wanita dari Unit Pengolah Bawang Merah KWT Putri Manunggal itu memiliki harga jual yang lebih menggiurkan dibandingkan bawang merah non olahan. Untuk 1 kilogram bawang goreng misalnya, dipatok Rp150 ribu, jauh lebih tinggi dari bawang merah yang per kilonya rata-rata di angka Rp20 ribuan.Β 

Perempuan Tani di Kulon Progo Raup Cuan dari Bawang Goreng

Tingginya harga jual itulah yang membuat KWT Putri Manunggal kini lebih fokus memproduksi bawang goreng di samping tetap bertani bawang. Usaha yang dikelola bersama warga setempat ini telah berlangsung sekitar lima tahun lalu. Pemantiknya, berawal dari salah satu anggota KWT yang berhasil menjual bawang goreng kala harga jual bawang merah anjlok tak karuan.Β 

Perempuan Tani di Kulon Progo Raup Cuan dari Bawang Goreng

Proses produksi Superbram tergolong cukup mudah. Bawang merah yang sudah dikupas diiris tipis-tipis untuk kemudian dikeringkan. Selanjutnya bawang diberikan bumbu khusus tergantung varian mana yang mau dibikin, ada original yang tanpa tambahan bumbu, crispy dengan sedikit tepung serta varian pedas yang ditambah dengan daun jeruk purut. Tahap berikutnya yaitu menggoreng bawang hingga kering, lalu dimasukkan ke dalam kemasan.

Perempuan Tani di Kulon Progo Raup Cuan dari Bawang Goreng

Karena rasanya yang gurih, Superbram ini dapat disantap langsung seperti mengkonsumsi camilan ataupun dicampurkan sebagai bahan tambahan untuk makanan berat.Β 

Perempuan Tani di Kulon Progo Raup Cuan dari Bawang Goreng

Dijelaskan Ketua Pengelola Unit Pengolah Bawang Merah KWT Putri Manunggal Dwi Nurani, harga tiap kemasan Superbram dipatok mulai dari Rp20 ribu hingga Rp40 ribu tergantung dari berat kemasan. Pihaknya juga menjual bawang goreng curah sehingga pembeli bisa bebas menentukan berat yang diinginkan.

Perempuan Tani di Kulon Progo Raup Cuan dari Bawang Goreng

Disinggung soal pemasaran, Dwi menjelaskan bahwa pihaknya menjual produk ini secara offline dan online. Untuk offline bisa langsung mendatangi tempat pembuatan superbram atau di toko berjejaring yang ada di Kulon Progo. Sedangkan untuk online dapat lewat e-commerce.Β  Superbram sendiri telah dijual ke pelbagai daerah di Indonesia.

Perempuan Tani di Kulon Progo Raup Cuan dari Bawang Goreng

Ditemui terpisah, Dirut BPD DIY, Santoso Rohmad menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya membantu pengembangan usaha seperti pengolahan bawang merah di Srikayangan. Di antaranya pemberian pinjaman dengan bunga ringan serta mendekatkan layanan bank lewat agen. Diharapkan langkah ini dapat membantu kebangkitan UMKM di masa pandemi COVID-19.

Siasat Petani Bawang Merah Saat Harga Naik Turun
Siasat Petani Bawang Merah Saat Harga Naik Turun
Siasat Petani Bawang Merah Saat Harga Naik Turun
Siasat Petani Bawang Merah Saat Harga Naik Turun
Siasat Petani Bawang Merah Saat Harga Naik Turun
Siasat Petani Bawang Merah Saat Harga Naik Turun
Siasat Petani Bawang Merah Saat Harga Naik Turun
Siasat Petani Bawang Merah Saat Harga Naik Turun
Hide Ads