Papua - PT Freeport Indonesia tengah mengupayakan reklamasi bekas lahan tambang di kawasan Grasberg, Papua. Setelah ditutup tahun 2019, progres reklamasi makin optimal.
Foto Bisnis
Freeport Targetkan Reklamasi 900 Ha Tambang Grasberg hingga 2030

Sejumlah petugas PT Freeport Indonesia tengah melakukan penanaman sebagai upaya reklamasi bekas lahan tambang di kawasan Grasberg, Papua. Setelah ditutup tahun 2019, progres reklamasi Grasberg makin optimal. General Superintendent of Highland Reclamation and Monitoring PTFI, Pratita Puradyatmika, mengatakan proses reklamasi sebenarnya telah berlangsung sejak tahun 1999 namun masih dalam skala yang kecil.
Izin tambang PT Freeport Indonesia berakhir di 2041 nanti. Kendati belum diketahui nasib Freeport setelah 2041, namun perusahaan yang telah beroperasi sejak 50 tahun ini sudah kian matang mereklamasi atau memulihkan sebagian area tambangnya, salah satunya tambang terbuka Grasberg.
Pratita Puradyatmika mengatakan, di tahun 2020 jumlah kawasan yang berhasil di reklamasi itu seluas 432 ha dan sampai nantinya jika seluruh Grasberg bisa direklamasi itu ada 900ha. Saat ini sudah mencapai 50 persen dari total reklamasi.
Adapun vegetasi yang ditanam di sini berupa rerumputan dan semak yang tanamannya merupakan hasil nursery atau dari tempat lain yang vegetasinya tak terganggu. Sementara untuk media tanam akar, Freeport mengakali dengan kapur sehingga tanaman bisa hidup. Kemudian dilakukan pemupukan setahun sekali.
Di atas ketinggian 4.200 mdpl, pria yang disapa Tito ini memprediksi penanaman vegetasi alpine dan subalpine akan berakhir pada 2027 sampai 2030. Kendati demikian, jika kontrak Freeport habis, pemantauan akan terus berlangsung. Pemantauan itu berupa fungsi ekosistem, kualitas air hingga tanamannya. Pemantauan juga akan dilakukan sampai 50 tahun ke depan mesti operasional tambang telah selesai.
Tujuan pemantauan ini tak lain untuk dapat mengembalikan ekosistem di area tambang sedalam 1,2 km dan lebar 4 km tersebut. Freeport mempunyai tim khusus untuk memantau perkembangan flora dan fauna.
Sebagai informasi, area kerja PT Freeport Indonesia sekitar 90 % terdiri dari ekosistem alami yang berbeda mulai dari ekosistem hutan mangrove, hutan rawa sagu, hutan hujan dataran rendah, hutan kerangas, hutan pegunungan, alpine dan subalpine. Lokasi area kerja PTFI juga berbatasan langsung dengan Taman Nasional Lorentz (TNL), mengingat hal tersebut berbagai penelitian dilakukan guna mengembalikan vegetasi dan ekosistem asli di kawasan tersebut.
detikcom bersama MIND ID mengadakan program Jelajah Tambang berisi ekspedisi ke daerah pertambangan Indonesia. Detikcom menyambangi kota-kota industri tambang di Indonesia untuk memotret secara lengkap bagaimana kehidupan masyarakat dan daerah penghasil mineral serta bagaimana pengolahannya. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus beritanya di detik.com/jelajahtambang