Gaza - Peperangan yang terjadi di Kota Gaza telah membuat banyak bangunan menjadi puing-puing beton. Kini puing-puing itu disulap menjadi peluang bisnis.
Foto Bisnis
Memanfaatkan Puing Sisa Perang di Gaza Jadi Bernilai Ekonomis

Jalur Gaza yang memiliki sedikit lapangan pekerjaan dan hampir tak punya sumber daya alam menemukan peluang bisnis dari reruntuhan bangunan sisa perang yang ditinggalkan bertahun-tahun, Kamis, (13/1/2022).
Pekerja Palestina menggunakan backhoe untuk menghancurkan dan memindahkan bagian dari sebuah bangunan, yang rusak akibat serangan udara Israel selama perang Israel dengan penguasa Hamas di Gaza Mei lalu, di lingkungan al-Rimal tengah Kota Gaza, (23/12/2022).
Pekerja Palestina mengumpulkan logam untuk dijual dan mengumpulkan puing-puing dari bangunan yang hancur untuk membuat batu bata beton daur ulang untuk digunakan dalam rekonstruksi bangunan yang rusak akibat perang.
Bisnis lokal sekarang menemukan cara untuk menguangkan bongkahan beton yang hancur, batu bata dan puing-puing yang ditinggalkan oleh konflik bertahun-tahun.Β Di wilayah yang menderita kekurangan bahan bangunan yang kronis, industri daur ulang yang ramai telah tumbuh, memberikan pendapatan kepada beberapa orang yang beruntung.
Pekerja Palestina mendaur ulang batang besi logam dari puing-puing gedung Al-Jawhara, yang dirusak oleh serangan udara Israel. Namun, kekhawatiran munculΒ bahwa puing-puing yang didaur ulang tidak memenuhi standar dan tidak aman.
Pekerja Palestina membuat batu bata beton dari puing-puing bangunan yang didaur ulang untuk digunakan dalam rekonstruksi bangunan yang rusak.Β Israel dan penguasa Hamas di Gaza telah berperang empat kali sejak kelompok militan Islam, yang menentang keberadaan Israel, menguasai wilayah itu pada 2007. Pertempuran terakhir terjadi pada Mei. Serangan udara Israel telah merusak atau meratakan puluhan ribu bangunan dalam pertempuran tersebut.
Antar al-Katatni, yang menjalankan pabrik batu bata, menyemprotkan air ke batu bata beton yang terbuat dari puing-puing daur ulang bangunan yang rusak.Β Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan mereka bekerja dengan sektor swasta lokal untuk menghilangkan sekitar 2,5 juta metrik ton puing-puing yang tertinggal dari perang pada 2009, 2012 dan 2014. Kementerian Perumahan Gaza mengatakan perang 11 hari di bulan Mei menyisakan 270.000 ton tambahan.
Warga Palestina membangun tembok gedung apartemen baru di pusat lingkungan al-Rimal Kota Gaza, Senin, (10/1/2022).Β
UNDP telah bekerja pada daur ulang puing-puing sejak penarikan Israel tahun 2005 dari Gaza. Ini juga telah memainkan peran kunci dalam pembersihan terbaru, menghilangkan sekitar 110.000 ton, atau lebih dari sepertiga dari puing-puing.