Probolinggo - Sejumlah nelayan warga pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, berhasil membudidayakan ikan kerapu keramba.
Foto Bisnis
Budi Daya Kerapu Keramba Raup Omzet Rp 500 Juta

Selain keseharian berprofesi mencari ikan, ternyata nelayan warga pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, berhasil membudidayakan ikan kerapu keramba, tak tanggung-tanggung omzet yang didapat setiap tahun atau dua kali panen mencapai setengah miliar rupiah.
Pulau Gili Ketapang, berjarak sekitar 4 mill laut atau 7 kilometer dari pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo.
Pulau yang berpenduduk hampir 10 ribu jiwa ini, mayoritas berprofesi sebagai nelayan, namun siapa sangka sebagian warga berhasil membudidayakan ikan kerapu kerambah di laut lepas.
Saat ini sudah ada ratusan kerambah yang ditebar di sisi timur pulau, dengan kedalaman kolam sekitar 7 meter, agar ikan kerapu bisa berkembang biak secara maksimal.
Hanya saja, di Kabupaten Probolinggo, belum ada yang menjual bibit kerapu, hingga membuat warga membeli bibit kerapu dari Kabupaten Situbondo bahkan sampai pulau dewata Bali.
Setiap petak keramba berukuran 12 X 12 meter, memiliki 6 kolam, di setiap kolam diisi bibit kerapu berukuran 12 centimeter sebanyak 5 ribu ekor, rata -rata setiap warga mempunyai 1 sampai 3 petak keramba ikan kerapu.
Perawatan cukup sederhana, kerapu sendiri tergolong kanibal, yakni memakan ikan jenis lain, seperti ikan beseng atau ikan cendro, petambak kerambah tinggal rutin memberi makan dalam setahun bakal bisa menikmati hasilnya. 2 kali panen bisa menghasilkan 15 ton ikan kerapu dan harganya setiap kilogramnya cukup fantastis, yakni Rp 65.000 hingga Rp 85.000, kalau ditotal mencapai setengah miliar rupiah.
Nelayan pulau Gili Ketapang bertekad akan menjadikan wilayahnya menjadi sentra penghasil ikan kerapu terbesar di Jawa Timur.