Kabupaten Bandung - Kenaikan harga kedelai berdampak pada perajin tempe di Bandung. Ghufron, salah satu perajin tempe, menyebut produksinya menurun di tengah kenaikan harga kedelai
Foto Bisnis
Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe di Bandung Curhat Produksi Turun

Sejumlah perajin tengah memproduksi tempe di kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (15/2/2022).
Diketahui, kenaikan harga kedelai berdampak pada para perajin di Kabupaten Bandung. Ghufron, salah satu perajin tempe, menyebut produksinya menurun di tengah kenaikan harga kedelai.
Ghufron yang merupakan Ketua Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Kopti) Kabupaten Bandung, mengatakan kenaikan harga kedelai terjadi sejak akhir November 2021. Ia mengatakan kenaikan tersebut terjadi setiap hari.
Ghufron mengatakan saat ini harga kedelai berada di kisaran Rp11.200 per kilogram. Sementara dari akhir November harganya sekitar Rp9.000. Ia pun mengatakan kenaikan harga kedelai terjadi setiap hari. Bila diakumulasikan hingga saat ini, harga kedelai naik lebih dari Rp2.000, bahkan 20 sampai 30 persen.
Ghufron menuturkan, saat ini menginginkan pemerintah bisa melakukan stabilisasi harga kedelai. Dengan itu, kata dia, bisa mematok harga sesuai yang ditetapkan pemerintah. Sementara itu, di tengah kenaikan harga kedelai, pihaknya mengungkapkan, saat ini penjualan tempe di rumah produksinya mengalami penurunan yang cukup drastis. Bahkan kata dia, penjualan tempe hanya bisa dilakukan sebesar 30 persen.
Ia berharap pemerintah bisa serius dalam menangani permasalahan kedelai saat ini. Apalagi, kata dia, saat ini tempe sudah menjadi produksi masyarakat luas.