Kulon Progo - Naiknya harga kedelai impor membuat ukuran tahu di Kulon Progo menciut. Langkah mengurangi ukuran dilakukan di Sentra Produksi Tahu Murni, Kapanewon Sentolo.
Foto Bisnis
Tahu di Kulon Progo Menciut Gegara Harga Kedelai Naik
Para perajin sedang membuat tahu di Sentra Produksi Tahu Murni, Dusun Wonobroto, Kalurahan Tuksono, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (16/2/2022).

Para perajin tersebut membuat tahu dengan ukuran yang lebih kecil dari sebelumnya.
Di samping ukurannya yang mengecil, harga jual tahu juga berubah. Jika sebelumnya dengan uang nominal Rp 1.000 konsumen bisa membawa pulang lima buah tahu, sekarang hanya dapat maksimal tiga buah saja.Â
Langkah-langkah mengurangi ukuran tahu tersebut dilakukan sebagai upaya bertahan di tengah melonjaknya harga kedelai.
Lewat cara ini pula, perajin berupaya agar usahanya tidak gulung tikar. Dawud, salah satu perajin di Dusun Wonobroto mengungkapkan selama pandemi COVID-19 melanda, jumlah konsumennya menurun drastis.
Tahu-tahu ini dipasarkan ke pasar tradisional dan warung makan di Kulon Progo, Bantul, Sleman dan sekitarnya
Terkait dengan kebutuhan kedelai untuk produksi, perajin mengatakan bahwa dalam sehari pihaknya bisa menghabiskan hingga 1 kwintal kedelai. Jumlah ini cenderung menurun seiring dengan rendahnya permintaan tahu di masa pandemi COVID-19.Â
Saat ini harga kedelai impor berada di kisaran Rp 11.000 per kg.Â